Kamis, 25 Desember 2008

Kampanye Pencitraan Golkar Melempem?


Pemilu 2009
25/12/2008

Kampanye Pencitraan Golkar Melempem?

Jakarta - Sebagai partai besar, Golkar terkesan kurang agresif dalam membangun pencitraan menjelang Pemilu 2009. Padahal politik pencitraan sangat efektif dalam mendongkrak elektabilitas parpol. Dengan trik ini, sejumlah partai berhasil mengangkat popularitasnya.

Di Amerika Serikat, imagologi politik sangat berdampak pada elektabilitas (keterpilihan) parpol. Nampaknya di Indonesia, gejala yang sama juga sedang berlangsung. Meski apa yang terjadi di Indonesia dan Amerika tidaklah persis sama, tapi relatif agak serupa. Artinya, politik pencitraan seakan tak terelakkan.

Para analis politik melihat, Partai Demokrat, misalnya, dapat mengangkat elektabilitasnya karena mampu mencitrakan diri sebagai partai pemerintah yang berhasil dalam pemberantasan korupsi serta sejumlah program pro rakyat seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, dan sebagainya.

PDI Perjuangan juga berhasil mempertahankan diri sebagai partai ”papan atas” lantaran mampu mencitrakan diri sebagai partai oposisi yang menjanjikan perubahan. “Sedangkan Partai Gerindra meroket popularitasnya melalui politik pencitraan sebagai partai petani,’’ kata Umar S Bakry, Direktur Lembaga Survei Nasional (LSN).

Jika kondisi ekonomi membaik, Partai Demokrat sebagai partai pemerintah dapat menuai popularitas. Sebaliknya jika kondisi ekonomi sedang buruk, PDI-P sebagai partai oposisi akan menjadi partai harapan publik.

Dalam hal ini, ada kecenderungan Golkar masih bersikap wait and see dari segi imagologi politik, belum agresif seperti Partai Gerindra dan Partai Demokrat dalam membangun pencitraan .

Ada kekhawatiran akibat kurangnya imagologi politik Golkar di media, hal itu bisa menyebabkan kian merosotnya elektabilitas Partai Golkar sebagaimana ditengarai berbagai lembaga survei belakangan ini.

Survei terakhir LSI (Lingkaran Survei Indonesia) pimpinan Denny JA memprediksi PDIP memperoleh 31% suara, Demokrat 19% sementara Golkar tak sampai 12%. Namun menariknya, rakyat belum tentu memilih Mega sebagai capres unggulannya.

Sebanyak 42% masih memilih SBY dan Mega 40%. Sisanya menjawab tidak tahu. Hasil survei LSI Denny JA ini diumumkan akhir pekan lalu. Survei ini sempat jadi bahan kritikan, terutama dari kubu Golkar.

Kader Golkar Ariady Achmad menunding survei itu menyesatkan. ”Kita minta survei-survei menyesatkan rakyat ditertibkan. Ada kecenderungan, selain caranya tidak fair sehingga hasilnya tidak akurat, juga mulai dipakai untuk membunuh karakter seseorang atau organisasi,” kata fungsionaris DPP Partai Golkar itu .

Sementara Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla menyatakan tidak percaya dengan hasil survei tersebut, dan menunding pimpinan LSI memiliki kedekatan dengan PDIP.

Sedangkan mengenai belum gencarnya Golkar mempromosikan diri lewat iklan di media massa, JK mengingatkan bahwa rakyat Indonesia ini seringkali lupa. Sehingga Golkar baru akan melakukan promosi di media mendekati pelaksanaan Pemilu mendatang.

“Rakyat kita mudah lupa. Tapi rakyat juga sudah pandai melihat siapa yang sudah berbuat yang terbaik buat negara ini. Golkar percaya tak akan kehilangan pemilih,” papar JK, saat bersilaturahmi dengan sejumlah pimpinan media massa, beberapa waktu lalu.

Meskipun demikian, melihat pro-kontra atas hasil survei LSI itu, ada baiknya Golkar mengambil langkah memperkuat politik pencitraan dan program kerja di tingkat akar rumput agar bisa berpacu dalam pemilu 2009. ''Bagaimanapun potensi Partai Golkar untuk menjadi pemenang pemilu 2009 sebenarnya belum tertutup,'' kata Umar Bakry.

Berdasarkan hasil survei LSN Oktober 2008, Golkar masih merupakan partai terpopuler (paling dikenal publik). Bersama Partai Demokrat, Golkar juga menjadi partai terfavorit (paling disukai publik).

Kini, terpulang kepada elite Golkar untuk merespon tantangan dan persoalan yang menyangkut politik pencitraan dan elektabilitas partai tersebut. Masih ada kesempatan. [E1]

www.inilah.com

Din : IPM Perlu Bentuk Kader Militan

Selasa, 23 Desember 2008

Jakarta- IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) sebagai salah satu ortom Muhammadiyah, dan juga kawah candradimuka bagi kader-kader Muhamadiyah, harus menghasilkan kader-kader militan yang saat ini mulai pudar.

Demikian diungkapkan Din Syamsuddin, ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat memberikan sambutan dalam acara pelantikan Pimpinan Pusat IPM di gedung dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (23/12/2008).

Menurut Din, militansi yang dahulu pernah menjadi spirit pada kader-kader Muhammadiyah, saat ini mulai tidak tampak, dan malah dicontoh ormas Islam lain, dalam melakukan perkaderan.

Lebih lanjut menurut Din, revitalisasi yang dibangun di Muhammadiyah, telah pas menjadi agenda aksi utama di wilayah Pelajar Muhammadiyah, “Revitalisasi ideologi yang dibangun di Muhammadiyah, sudah pas menjadi agenda utama IPM, selain agenda advokasi, dan budaya tanding,” jelasnya.

Pada acara pelantikan PP IPM di gedung Dakwah Muhammadiyah, dihadiri sejumlah tokoh, antara lain, wakil ketua MPR, AM Fatwa, Anggota Fraksi Golkar DPR RI Hajriyanto Y Tohari, Ortom Pusat Muhammadiyah, Atase Agama Kedutaan Besar Malaysia, Tuan Ismail Tuan Abdullah, KNPI Pusat, ketua-ketua OKP tingkat pusat.

Dalam acara tersebut juga diisi hiburan berupa tari Saman, dan juga beberapa testimoni dari mantan IPM dan IRM. (mac)

www.muhammadiyah.or.id

PERNYATAAN BERSAMA ORMAS-ORMAS ISLAM

PERNYATAAN BERSAMA ORMAS-ORMAS ISLAM
MENYAMBUT TAHUN BARU 1430 H


Bismillahirrahmanirrahim

Setelah memperhatikan kondisi dan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara akhir-akhir ini serta memprihatinkan kondisi kehidupan Bangsa Indonesia dan perkembangan internasional, maka dalam menyambut Tahun Baru 1430 Hijriah, sebagai perwujudan rasa persaudaraan (Ukhuwwah Islamiyah) Pimpinan Ormas Islam menyampaikan pokok-pokok pikiran sebagai berikut :

  1. Tahun Baru 1430 H bagi umat Islam merupakan momentum untuk menghidupkan spirit hijrah, yakni melakukan tahrir (pembebasan) dari segala bentuk ketertinggalan menuju kepada kemajuan hidup dan peradaban di berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi, poitik, dan budaya. Karena itu diperlukan pemikiran dan sikap umat Islam yang lebih positif, cerdas, maju, optimis, dan kerja keras dalam menghadapi kompleksitas kehidupan saat ini sehingga keluar menjadi umat yang terbaik (khaira ummah).

  1. Dalam perkembangan mutakhir kehadiran Tahun Baru Hijrah juga dapat dijadikan momentum untuk membebaskan manusia dari segala bentuk kejahiliyahan “modern” yang menjadikan dirinya mudah diperbudak oleh materi (ta’bid ‘an mawad), kekuasaan (ta’bid ‘an siyasiyah), nafsu biologis (ta’bid ‘an syahawat), dan egoisme diri (ta’bid ‘an nafs) yang tumbuh subur dalam budaya materialisme, kapitalisme, dan hedonisme. Umat Islam dituntut untuk melakukan peneguhan iman dan taqwa, yang membangkitkan energi spiritualitas dan moralitas yang kokoh dalam menghadang budaya inderawi yang ganas itu. Pemerintah dituntut untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap penyebaran budaya yang merusak tersebut, terutama media massa. Sejalan dengan ini, pemerintah dituntut untuk menerapkan strategi dan kebijakan pendidikan nasional, untuk membangun akhlak mulia dan karakter bangsa.

  1. Menjelang Pemilu 2009 segenap elite politik dan komponen bangsa diimbau untuk menampilkan prilaku politik yang benar-benar berakhlak mulia (akhlak karimah), serta menempatkan kepentingan/nasib rakyat dan negara di atas kepentingan-kepentingan yang sempit. Para politisi dituntut untuk meninggalkan politik uang, janji palsu, kampanye negatif, dan praktek-praktek kotor lainnya. Sebaliknya, para politisi dituntut agar melandasi politik dengan moral dan keadaban, sehingga politik membawa pada kemaslahatan bagi hajat hidup bangsa.

  1. Dalam menghadapi krisis financial global dewasa ini, yang nyata-nyata memberikan dampak kepada kehidupan perekonomian bangsa berupa antara lain kelesuan kehidupan sektor riil, bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang amat merisaukan kehidupan masyarakat, diharapkan umat beragama dapat memberikan kontribusi yang konstruktif dalam membangun kembali basis-basis ekonomi kerakyatan yang bersifat pro dhu’afa. Sesuai dengan prinsip ekonomi berdasarkan UUD 1945, yang menekankan nilai-nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

  1. Para pemimpin dan elit nasional maupun daerah diajak untuk bersungguh-sungguh dalam mengurus negara/pemerintahan, berhidmat untuk sebesar-besarnya hajat hidup rakyat, memberikan keteladanan yang baik (sidik, amanah, tabligh, fatonah), bersikap jujur dan terpercaya, dan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan sendiri dan kelompok. Kesiapan para elit untuk memimpin bangsa hendaknya dilandasi oleh spirit kenegaraan untuk mengurus negara dengan baik, memajukan kehidupan bangsa, mengeluarkan bangsa dari krisis, membangun karakter bangsa, dan berkhidmat bagi kepentingan rakyat. Bukan sekedar mobilitas individual dan memenuhi hasrat kuasa. Pemilu 2009 hendaknya dijadikan sebagai wahana penghidmatan sekaligus menyelamatkan bangsa, bukan menjadi ajang perjuangan politik-kekuasaan belaka.

  1. Pemerintah dan segenap kekuatan nasional dihimbau untuk benar-benar memperhatikan nasib rakyat dan mengeluarkan mereka dari berbagai kesulitan hidup yang diakibatkan oleh kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, sulitnya mencari pekerjaan, dan semakin kerasnya perjuangan hidup sehari-hari. Karena itu para elit dan kelompok masyarakat yang berkecukupan dihimbau keteladannya untuk mewujudkan pola hidup sederhana dan mau berbagi serta memperhatikan nasib kelompok masyarakat yang berkekurangan. Jauhkan sikap hidup mewah, boros, dan berlebihan yang dapat merusak solidaritas dan ketahanan bangsa.

  1. Umat Islam dan segenap golongan agama diajak untuk menjadikan risalah agama sebagai pembawa misi perdamaian, pencerdasan, dan kemajuan hidup. Jauhkan agama dari berbagai bentuk kekerasan dan kejumudan, serta hadirkan sikap keagamaan yang toleran, terbuka, harmonis, dan tengahan (tawasuth), dengan demikian risalah agama benar-benar menjadi rahmatan lil alamin.

  1. Serangan tentara Israel ke Jalur Gaza yang menimbulkan ratusan korban jiwa adalah suatu kedholiman dan kebiadaban nyata yang tidak dapat dibenarkan oleh dalih apapun. Oleh karena itu, Pimpinan Ormas Islam menyatakan sikap sebagai berikut:

a. Mendesak PBB untuk mengambil tindakan tegas dengan memberi sanksi berat terhadap Teroris Israel sebagai pelaku tindakan kejahatan kemanusiaan. PBB tidak cukup mendesak penghentian tindakan militer brutal tersebut tetapi perlu memberi sanksi berat, karena sikap lunak PBB selain tidak akan digubris Israel tetapi juga tidak akan membuatnya jera. Israel harus segera melepaskan penjajahannya atas Palestina.

b. Menyerukan kepada Negara-negara cinta damai untuk melakukan langkah-langkah bersama yang efektif agar Israel segera menghentikan serangannya tanpa syarat dan tidak mengulanginya lagi di masa yang akan datang, termasuk alternatif mengajukan pemimpin Israel ke Mahkamah Internasional.

c. Mendukung sikap Pemerintah Republik Indonesia yang mengutuk serangan tersebut dan mendorong Pemerintah Republik Indonesia untuk memprakarsai resolusi untuk menjatuhkan sanksi atas Israel, khususnya melalui Dewan Keamanan PBB.

d. Menyerukan kepada rakyat Indonesia yang cinta damai untuk menunjukan solidaritas dengan memberikan bantuan kemanusiaan bagi korban dan bagi perjuangan rakyat Palestina mewujudkan kemerdekaannya. Kepada umat Islam diserukan untuk membacakan qunut nazilah.

Demikian pernyataan bersama Pimpinan Ormas Islam, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan hidayah dan taufik-Nya disertai dengan upaya-upaya dan harapan yang optimis untuk terwujudnya masa depan yang lebih baik.

Jakarta, 2 Muharram 1430 H / 30 Desember 2008 M

PIMPINAN ORMAS ISLAM TINGKAT PUSAT

DAFTAR ORGANISASI MASYARAKAT

HADIR PADA ACARA SILATURRAHIM ORMAS-ORMAS ISLAM

"Jakarta, 30 Desember 2008"

NO. ORGANISASI MASYARAKAT NAMA UTUSAN

1 PP Muhammadiyah Din Syamsuddin

2 PB. Nahdlatul Ulama Masykuri Abdillah

3 PP. Al-Irsyad Al-Islamiyah KH. Abdullah Zaidi

4 PB. Jamiyatul Al-Wasliyah H.M. Azis Ritonga

5 Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Zahir Khan

6 Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Muslimin Nasution

7 Dewan Masjid Indonesia M. Natsir Zubaidi

8 DPP. Hidayatullah Abdul Mannan

9 PP AL ITTIHADIYAH MK. Satria

10 PP. WANITA ISLAM Hj. Halida Ibrahim

11 DPP. Persatuan Islam Tauhid Indonesia H.M. Syarif Tanudjaja

12 Badan Kerjasama Pemuda Remaja Masjid Indonesia Danil M. Chaniago

13 Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia Bariroch

Din Luruskan Konsep 'Poros Tengah'

23/12/2008

Din Luruskan Konsep 'Poros Tengah'

Jakarta - Kesal lantaran gagasannya dipahami secara keliru, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin merasa perlu meluruskannya di depan publik. Gagasan yang telanjur dikonotasikan sebagai 'Poros Tengah II' itu, kata Din, sebenarnya koalisi strategis partai-partai Islam untuk mencari solusi masalah bangsa.

"Jadi, bukan untuk mengganjal salah satu capres tertentu. Gagasan yang saya maksudkan adalah koalisi strategis agar parpol-parpol itu melakukan komunikasi yang intens dalam menghadapi masalah strategis kebangsaan," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (23/12).

Usai tampil sebagai pembicara kunci pada 'Refleksi Akhir Tahun Politik Keagamaan' di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, dia menambahkan sebenarnya namanya tidak jadi masalah, apakah koalisi strategis, poros penyelamat, atau yang lain. "Tetapi Poros Tengah kan sudah terlanjur dikenal sebagai koalisi untuk menggolkan capres," katanya.

Din mengatakan, dirinya ingin mendorong partai-partai Islam dan ormas-ormas Islam sebagai lingkaran terdekatnya untuk menjalin komunikasi yang intensif agar "simpul-simpul" yang ada selama ini menjadi lebih solid.

Setelah itu, katanya, koalisi strategis ini juga menjalin komunikasi dengan pihak-pihak lain seperti kalangan nasionalis dan lain-lain, sehingga dikotomi agamis dan nasionalis.

"Jadi, tidak benar gagasan koalisi yang saya inginkan itu akan memperkuat dikotomi antara kelompok agamis dengan nasionalis. Justru kita ingin agar dikotomi itu cair," katanya.

"Sehingga diharapkan partai berazas Islam itu memiliki tanggung jawab moral dengan membawa nilai-nilai Islam," katanya.

Din juga menambahkan, partai Islam tidak bisa dikatakan tidak nasionalis dan juga sebaliknya partai nasionalis tidak bisa dikatakan tidak agamis atau tidak religius.

"Kita ingin nasionalisme dan agamis itu bukan sekadar simbolik, tetapi yang aktif sehingga mampu menghasilkan hal-hal yang strategis bagi bangsa," katanya.

Sementara itu, ketika berbicara dalam acara Refleksi Akhir Tahun Politik Keagamaan, Din Syamsuddin mengatakan, di kalangan umat Islam maupun umat lainnya sekarang ini, terjadi peningkatan spiritual.

Tetapi, katanya, di sisi lain umat yang berseberangan atau semakin jauh dari agama juga tidak sedikit jumlahnya.

"Ke depan situasi seperti ini kelihatannya masih akan berlanjut. Di situ ada faktor politik, sehingga potensi umat beragama dipolitisasi cukup besar," katanya mengingatkan.

Senada dengan itu, Direktur Eksekutif Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP) Pramono U Tanthowi mengingatkan bahwa Pemilu 2009 bisa menjadi arena di mana partai-partai politik akan berlomba melakukan politisasi agama, yang hanya menjadi jargon untuk memanfaatkan suara umat.

Diskusi tersebut menampilkan empat pembicara yakni Guru Besar FISIP UI Prof Dr Thamrin Amal Tamagola, Guru Besar UIN Jakarta Prof Dr Bachtiar Effendi, Direktur Eksekutif Reform Institute Yudi Latief dan Ketua Komnas Perempuan Kemala Candrakirana. [*/P1]

sumber : http://pemilu.inilah.com/berita/2008/12/23/70942/din-luruskan-konsep-'poros-tengah'/

PKS Dongkrak Konstituen Hindu Bali


26/12/2008

PKS Dongkrak Konstituen Hindu Bali

INILAH.COM, Jakarta- Keseriusan PKS mengembangkan semangat keterbukaan yang dideklarasikan dalam Mukernas di Bali, Februari 2008, kini mulai membuahkan hasil. Terbukti kini banyak masyarakat Hindu Bali yang beralih haluan menjadi pendukung PKS.

Kepada INILAH.COM, Kamis (25/12) malam, Sekretaris Jenderal PKS, Anis Matta, mengaku di antara penganut Hindu Bali yang mendukung PKS itu bahkan banyak yang ikut menjadi tim sukses untuk caleg-caleg PKS yang notabene beragama Islam.

Anis yang sebelumnya tampil dalam acara konsolidasi kader di Hotel Nikki, Denpasar, menegaskan PKS telah berhasil mengubah peta politik Indonesia dengan menghilangkan sekat-sekat agama, ideologi, dan suku. “Dengan mengakhiri era politik aliran, PKS hendak membangun wawasan kebangsaan baru dengan mengedepankan semangat kepahlawanan dan inovasi,” kata Anis.

Ide tentang ‘The Next Indonesia’, Lanjut Anis, harus dimulai dengan membangun tiga nilai utama, yaitu kepahlawanan, kebersamaan, dan inovasi. Itulah fondasi baru bagi Indonesia masa depan. “Ini yang menjelaskan mengapa masyarakat Hindu Bali tidak lagi punya hambatan untuk menerima dan mendukung PKS," kata Anis. [P1]

sumber : inilah.com

Jimly: Putusan MK Penuhi Kedaulatan Rakyat


24/12/2008

Jimly: Putusan MK Penuhi Kedaulatan Rakyat

INILAH.COM, Jakarta – Mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie meminta semua pihak menghormati keputusan MK yang menetapkan caleg terpilih berdasarkan suara terbanyak. Karena putusan tersebut merupakan cermin kedaulatan rakyat.

“Tinggal lihat positifnya bahwa kedaulatan rakyat dipulihkan secara penuh,” ujar Jimly usai konfrensi pers pembentukan Dewan Kehormatan (DK) KPU, di KPU, Jakarta, Rabu (24/12).

Menurut Jimly yang sekarang menjabat sebagai Ketua DK KPU, semua pihak harus menghormati keputusan MK tersebut. Sedangkan bagi KPU dan parpol harus menjalankan putusan tersebut.

“Tinggal dilaksanakan saja keputusan MK itu. Ini harus dihargai,” ujar Jimly.

Meski begitu, lanjut Jimly, dirinya tidak menampik bahwa putusan MK tersebut tidak dapat diterima sebagian pihak. Sebab dalam pembuatan UU memang tidak mudah. Belum lagi melakukan pembatalan terhadap pasal dalam UU.

“Waktu membuat UU ada konsepsi yang dibangun. Nah waktu membatalkan tergantung yang mengajukan. Ya kalau yang mengajukan Cuma satu pasal ya satu pasal saja yang diuji. Tapi kalau dua pasal, kadang-kadang berkaitan dengan dua pasal lainnya. Itu saja kesulitannya,” pungkasnya.[win/jib]

Sumber : inilah.com

Rabu, 24 Desember 2008

BIODATA CAPRES RI 2009 DARI PMB


BIODATA DIN SYAMSUDIN

Nama
Prof. DR. M. Din Syamsuddin, MA
Lahir :
Sumbawa Besar, 31 Agustus 1958
Agama :
Islam

Keluarga:
1. Fira Beranata, Istri, (Ibu Rumah Tangga, Wiraswasta)
2. Farazahdi Fidiansyah(L/ 19th), anak, Mahasiswa Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya
3. Mihra Dildari (L/17th), anak, Siswa Kelas 3 SMU labschool, Jakarta
4. Fiardhi Farzanggi (L/15th), anak, siswa kelas 1 SMU International Islamic Boarding School, Cikarang

Pendidikan :
1. MI-NU Sumbawa Besar (1968)
2. Mts-NU Sumbawa Besar (1972)
3. Pondok Modern Gontor Jawa Timur (1975)
4. IAIN Jakarta, Sarjana Muda, Fakultas Ushuluddin (BA, 1980)
5. IAIN Jakarta, Fakultas Ushuluddin Jurusan Perbandingan Agama (Drs, 1980)
6. University of California Los Angeles (UCLA), USA, Interdepartmental Programme in Islamic Studies (MA, 1988)
7. University of California Los Angeles (UCLA), USA, Interdepartmental Programme in Islamic Studies (Ph.D, 1991)

Pekerjaan:
Dosen/ Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1982 - sekarang)

Pengalaman Lembaga Akademik:
1. Dosen di berbagai Perguruan Tinggi (UMJ, UHAMKA, UI, 1982 - 2000)
2. Anggota Dewan Riset Nasional (1993 – 1998)

Pengalaman Organisasi:
1. Ketua IPNU Cabang Sumbawa (1970 - 1972)
2. Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, IAIN Jakarta (1980 - 1982)
3. Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM, 1985)
4. Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah (1989-1993)
5. Wakil Ketua Mejelis Pemuda Indonesia (1990 - 1993)
6. Wakil Ketua PP Muhammadiyah (2000-2005)
7. Sekretaris Dewan Penasihat ICMI Pusat (1990-1995)
8. Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI, 2000-2005)

Pengalaman dalam Partai Politik dan Birokrasi:
1. Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan DPP GOLKAR (1993-1998)
2. Wakil Sekjen DPP GOLKAR (1998-2000)
3. Wakil Sekretaris Fraksi Karya Pembangunan MPR-RI (1998)
4. Wakil Ketua Fraksi Karya Pembangunan MPR-RI (1999)
5. Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, DEPNAKER RI (1998-2000)

Jabatan Sekarang (Nasional) :
1. Ketua Umum, PP Muhammadiyah (2005-2010)
2. Wakil Ketua Umum MUI Pusat (2005-2010)
3. Wakil Ketua Dewan Penasihat ICMI Pusat (2005-2010)
4. Ketua, Indonesian Committee on Religions for Peace/ IComRP (2000 - sekarang)
5. Chairman of Center for Dialogue and Cooperation among Civilisations/ CDCC (2007 - sekarang)

Jabatan Organisasi (Internasional) :
1. Chairman, World Peace Forum/ WPF
2. President, Asian Committee on Religions for Peace/ ACRP, based in Tokyo (2004 - sekarang)
3. Honorary President, World Conference on Religions for Peace/ WCRP, based in New York (2006 - sekarang)
4. Member, World Council of World Islamic Call Society, based in Tripoli (2005 - sekarang)
5. Vice Secretary General, World Islamic People’s Leadership, based in Tripoli (2005 - sekarang)
6. Member, Strategic Alliance Russia based Islamic World (2006 - sekarang)
7. Member, UK-Indonesia Islamic advisory Group (2006 - sekarang)

KNPI Usul Pemilu Maksimal 3 Kali


24/12/2008

KNPI Usul Pemilu Maksimal 3 Kali

INILAH.COM, Jakarta - Pemilihan umum di Indonesia sangat melelahkan. Bahkan di suatu daerah bisa pemilu hingga 5-8 kali. Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) meminta pemilu di Indonesia maksimal sebanyak 3 kali.

"Agar masyarakat tidak jenuh," kata Ketua Umum DPP KNPI Hasil Kongres Ancol Ahmad Doli Kurnia saat menyampaikan refleksi akhir tahun KNPI di Jakarta, Selasa (23/12).

Tiga kali pemilu tersebut adalah pemilu memilih presiden dan wakil presiden, memilih anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, serta memilih kepala daerah.

Selain itu, KNPI juga mengusulkan agar dalam upaya penyederhanaan partai pasca Pemilu 2009, hanya dilakukan melalui mekanisme electoral threshold (ET), tidak perlu memakai parliamentary threshold (PT). Hal itu karena tidak menjamin terlembagakannya suara rakyat.

"Laksanakan saja ET dengan konsisten, jangan ada 'trade off'. Jangan memberikan semacam 'wild card' bagi parpol yang memiliki kursi di DPR, secara otomatis jadi peserta pemilu berikutnya," kata Doli.

Masih terkait bidang politik, KNPI juga mendesak agar sistem distrik dalam pemilu segera diberlakukan dan diatur UU Pemilu berikutnya. [*/nng]

Sumber : inilah.com

Penjelasan Tentang Wacana " POROS TENGAH JILID II"



Penjelasan Tentang Wacana " POROS TENGAH JILID II"

Monday, 15 December 2008

Jakarta - Telah terjadi distorsi makna gagasan yang sebenarnya: yang saya maksudkan adalah perlunya KOALISI STRATEGIS (bukan Poros Tengah, tapi dapat dipakai sebagai salah satu istilah tapi dengan makna lain) diantara partai-partai Islam dan berbasis massa Islam dalam menghadapi persoalan-persoalan strategis kebangsaan (tidak hanya soal Pilpres),karena terkesan selama ini mereka berbeda satu sama lain padahal sama-sama mengaitkan diri dengan Islam. Sebagai akibatnya umat di lapis bawah bingung dan terpecah.

Hal ini tidak positif bagi citra politik Islam dan konsolidasi demokrasi Indonesia. Jadi gagasan koalisi strategis berjangka panjang sebagai pola hubungan antara partai-partai Islam dan berbasis massa Islam tanpa harus melebur eksistensi mereka. Masalah-masalah strategis tidak khusus tentang pilpres yang berjangka pendek, itu pun perlu disikapi bersama secara
strategis.

Koalisi strategis ini merupakan realisasi ukhuwah Islamiyah dan silaturrahmi dalam kehidupan politik. Itu adalah ajaran Islam dan mereka yang mendasarkan diri kepada Islam perlu mengamalkannya.

Koalisi strategis ini juga untuk memudahkan komunikasi bahkan komunikasi dengan lingkaran-lingkaran politik lain dalam rangka membangun Simpul Lingkaran Kebangsaan yang diperlukan Indonesia yang majemuk.


Koalisi Strategis ini justeru untuk memudahkan pencairan dikotomi politik nasionalis vs Islam, yang sudah tercipta sejak dulu dan masih ada dengan adanya partai-partai Islam dewasa ini. Kalau Poros Umat berhubungan dengan orang perorang, tapi Koalisi Strategis berhubungan dengan bentuk komunikasi antar partai.

Bisa dikaitkan dengan Pilpres untuk meningkatkan political leverage partai Islam, karena jalan sendiri-sendiri mereka hanya pelengkap penyerta kalau tidak penderita dari kekuatan politik lain.

Hanya partai yang tidak mau mengamalkan ajaran ukhuwah dan silaturrahim atau karena egoisme kepartaian yang akan menolak ajakan moral ini. (ds)

Sumber :http://www.m-dinsyamsuddin.com/index.php/Penjelasan_Tentang_Wacana_POROS_TENGAH_JILID_II_.html

Koalisi Strategis Parpol Islam Sebagai Poros Tengah Baru

Koalisi Strategis Parpol Islam Sebagai Poros Tengah Baru

(Jakarta,11 Desember)--Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan menghadapi Pemilu yang akan datang perlu adanya koalisi strategis parpol Islam dan parpol berbasis massa Islam. Halini dimaksudkan agar representasi politik Islam tetap berlanjut dan marwah politik Islam tetap terjaga. Menurut DS, yang juga guru besar politik Islam UIN, kekuatan politik Islam yang tersebar di banyak parpol hendaklah tidak menjadi faktor kelemahan, tapi kekuatan umat Islam pada ranah politik.



Banyaknya parpol Islam selain potensial memecah belah umat Islam, juga dapat membawa kekalahan politik. Apalagi selama ini perolehan suara parpol Islam dan parpol berbasis massa Islam pada beberapa Pemilu cenderung konstan di bawah 40%; kalau pun ada parpol yang memperoleh tambahan suara adalah karena mengambil suara saudaranya sendiri dari parpol Islam lain.

Menghadapi kenyataan itu, lanjut Din, perlu diciptakan "simpul lingkaran-lingkaran" yang membuat ikatan kuat, khususnya pada persoalan strategis seperti masalah-masalah kebangsaan dan pemilihan presiden atau wapres.

Kalau hal ini tidak dilakukan maka kekuatan politik Islam akan melemah dan parpol-parpol Islam hanya menjadi pelengkap penyerta dari arus kekuatan politik lain. Koalisi strategis ini menjadi mendesak menghadapi pilpres, karena idealnya parpol Islam dan parpol berbasis massa Islam idealnya tampil dengan calon tunggal untuk capres dan atau cawapres.

Koalisi strategis ini akan berfungsi sebagai poros tengah baru terhadap dua kekuatan yaitu incumbent dan oposisi. Poros Tengah baru ini selain akan membawa soliditas suara pemilih Muslim juga dapat menjaring dukungan pemilih lain khususnya "swing voters" (pemilih yang belum menentukan pilihanmya) yang jumlahnya ditaksir sangat besat. (ds)

sumber :http://www.m-dinsyamsuddin.com/index.php/Koalisi_Strategis_Parpol_Islam_Sebagai_Poros_Tengah_Baru.html

Bola di Tangan Parpol Islam


12/12/2008

Bola di Tangan Parpol Islam


INILAH.COM, Jakarta – Eskalasi politik menjelang Pemilu 2009 makin hangat menyusul gagasan poros tengah dari Din Syamsudin. Alasan Din jelas dan gamblang. Saat ini, bola ada di partai politik Islam. Beranikah parpol Islam melawan SBY?

Keberanian parpol Islam bisa diukur dari jejak rekam politik sepanjang era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono. Indikasinya, bisa dilihat dari sikap parpol Islam menyikapi beberapa momentum politik yang dianggap penting di parlemen.

Dari komposisi Kabinet Indonesi Bersatu (KIB) pimpinan SBY, semua unsur partai Islam terlibat di KIB. Sebut saja, Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali menjadi Menteri Negara Koperasi dan UKM, Sekjen DPP PKB Lukman Edy sebagai Menteri Negara Percepatan Daerah Tertinggal (PDT), Pengurus DPP PKB Erman Suparno menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Dari unsur PKS, ada Menteri Pertanian Anton Apriyantono dan Adyaksa Dault sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olahraga. Selain itu, PBB ada MS Kaban sebagai Menteri Kehutanan. Di partai pimpinan Soetrisno Bachir, PAN pun juga ada wakil di kabinet SBY yaitu Menteri Sekertaris Negara Hatta Radjasa dan Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo.

Keterlibatan politisi Islam di KIB, jelas mempengaruhi ritme relasi antara parpol Islam dengan pemerintahan SBY. Setidaknya sampai muncul kontroversi hak angket BBM, parpol Islam dipastikan selalu mengamankan kebijakan pemerintah. Beberapa kali upaya hak angket dan interpelasi yang kandas di tengah jalan, tidak terlepas dari sikap politik partai Islam di parlemen.

Munculnya kejanggalan parpol Islam dalam hak angket, menurut analis politik, tidak terlepas dari situasi menjelang Pemilu 2009. Upaya menjaga jarak dengan pemerintah menjadi langkah jitu untuk mendongkrak popularitas parpol.

Kendati demikian, secara umum, sikap parpol Islam terhadap pemerintahan SBY cenderung mencari aman. Ini juga tidak terlepas dari sikap politik SBY yang tak jarang memberi angin segar bagi kalangan Islam. Sebut saja, soal UU Pornografi yang mendapat dukungan all out dari partai Islam dan ormas Islam.

Kendati begitu, menurut Din, poros tengah tidak dimaksudkan untuk mengunci figur SBY maupun Mega dalam Pilpres 2009 mendatang. “Jika mereka bersepakat misalnya mengusung SBY, itu terserah mereka (partai politik Islam, red),” katanya kepada INILAH.COM.

Namun, bagi pengamat politik Indria Samego, keberadaan poros tengah merupakan alat pemecah kebuntuan politik dengan bipolarisasasi dua kekuatan antara SBY dan Mega. “Poros tengah untuk memecah kebuntuan politik dalam rekrutmen kepemimpinan nasional. Agar tidak lu lagi-lu lagi,” tegasnya.

Sementara Ketua Fraksi PPP DPR, Lukman Hakiem Saifudin menyambut positif ajakan poros tengah oleh Ketua PP Muhammadiyah tersebut. Meski demikian, Lukman menyaratkan, poros tengah mungkin dapat terealisasi pasca pemilu legislatif. “Jadi konsolidasi konkret dapat terwujud pasca pemilu legislatif. Sangat terbuka poros tengah mencalonkan presiden/wakil presiden,” katanya, Jumat (12/12) di Jakarta.

Sementara, Ketua FPKS DPR Mahfudz Siddiq mempertanyakan pijakan poros tengah dengan membuat blok Islam dan non-Islam. Meski demikian, ia menyambut positif koalisi antar partai politik Islam. “Perlu dipertimbangkan apakah polarisasi aliran di Indonesia masih relevan atau tidak,” katanya kepada INILAH.COM, Jumat (12/12) di Jakarta.

Menurut Mahfudz, jauh lebih penting dari pembentukan koalisi partai Islam adalah pembentukan konfederasi besar partai-partai dari beragam latar belakang. “Konfederasi inilah diproyeksikan menjadi partai berkuasa dan partai oposisi,” tegasnya.

Di internal partai politik Islam memang terjadi ganjalan yang tidak sederhana dalam membentuk koalisi partai-partai Islam. Selain pertimbangan pragmatis terkait dengan incumbent, persoalan di masing-masing internal partai politik juga tidak mudah diatasi. PKS, misalnya, beberapa waktu terakhir berjuang keras untuk beranjak menjadi partai terbuka.

Meski begitu, Din menilai, politisi Islam terlalu inferior dan apologetik soal identitas kepartainnya. “Politisi Islam janganlah inferior. Bukankah mereka mengidentifikasi sebagai partai Islam,” kata Din. Berani tidak Partai Islam lawan SBY? [I4]

sumber inilah.com

Jumat, 19 Desember 2008

Din Syamsuddin "Dilamar" PMB



18/12/2008 23:39

Din Syamsuddin "Dilamar" PMB

Din Diharap Dongkrak Suara PMB

18/12/2008

Jakarta - Menjadi pemain baru dalam dunia parpol, Partai Matahari Bangsa (PMB) membutuhkan sosok yang diharapkan bisa mendongkrak perolehan suara. Itu sebabnya PMB memilih Ketua Umum Din Syamsuddin sebagai capres PMB.

"Dengan pencapresan Pak Din, diharapkan dapat mendongkrak suara PMB. Dengan deklarasi ini, kita mengharapkan suara maksimal," kata Ketua Umum PMB Imam Addaruqutni kepada INILAH.COM, Kamis (18/12).

Apalagi sosok Din, menurut Imam, dinilai memiliki integritas yang tinggi terhadap kebangsaan. Din juga tidak memiliki track record buruk.

"Pak Din pemimpin Muhammadiyah yang masih muda. Dia merupakan salah satu tokoh muda. Kita mendeklarasikan Pak Din sebagai capres meskipun perolehan suara PMB masih harus menunggu hasil pemilu legislatif," ujar Imam.

Sedangkan mengenai posisi cawapres, tambah Imam, akan dibicarakan setelah hasil pemilu legislatif. Deklarasi Din menjadi capres PMB akan digelar di Hotel Cempaka pukul 19.00 WIB. Din dipastikan Imam akan hadir. [jib/sss]

sumber : inilah.com

Din Dideklarasikan Capres PMB

18/12/2008

Jakarta - Setelah menggodok 13 nama, Partai Matahari Bangsa (PMB) akhirnya terpikat pada 1 nama, yakni Din Syamsuddin. Ketua Umum Muhammadiyah ini akan dideklarasikan sebagai capres partai bernomor urut 18 ini persis pada 18 Desember 2008.

"Kamis ini kita akan deklarasikan secara resmi pencalonan Pak Din. Kami sengaja tidak mengundang Pak Din untuk hadir. Kita ingin deklarasi ini menggambarkan murni untuk kepentingan partai, bukan kepentingan Pak Din," kata Sekjen PMB Ahmad Rofiq di Jakarta, Kamis (18/12).

Ditanya apakah Din bersedia menerima tawaran sebagai capres PMB, Rofiq hanya menyatakan pihaknya sudah melakukan komunikasi dan tidak ada masalah.

Alasan PMB memilih Din, jelas dia, karena kapabilitas, akseptabilitas dan perjuangan Din yang gigih untuk masyarakat. PMB menganggap untuk pemimpin 2009 mendatang diperlukan figur baru yang belum pernah sama sekali terkontaminasi dengan kekuasaan, tidak punya track record jelek, tapi yang dilakukannya selalu untuk kepentingan masyarakat secara umum.

"Pada era global ini, pemimpin sebuah negara tidak cukup bisa memiliki dan mengelola kemampuan internal, karena faktor eksternal bisa menjadi gangguan, sehingga perlu pemimpin yang kuat dan memiliki lobi ke pihak-pihak luar agar bangsa ini tidak diombang-ambing oleh pihak asing," tutur Rofiq.

Mengenai siapa tokoh yang akan mendampingi Din sebagai cawapres, Rofiq mengatakan, PMB belum memutuskannya. Namun, partai berlambang matahari dengan 12 sinar ini membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai-partai yang ada untuk menentukan siapa yang lebih pas mendampingi Din.

sumber : inilah.com

PKB Juga Incar Din Syamsuddin?

9/12/2008 01:11

PKB Juga Incar Din Syamsuddin?



INILAH.COM, Jakarta - Din Syamsuddin masih belum mau menjawab tawaran PMB yang ingin mengusungnya sebagai capres di Pilpres 2009. Di tengah keraguan Din akan perolehan suara PMB di Pemilu 2009, PKB mulai menghidupkan sinyal untuk mengincar Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.

"Saya kira salah satu figur negeri ini adalah Prof Din Syamsuddin. Ia figur yang menarik," kata Ketua FPKB Effendy Choirie di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (18/12).

Walaupun PMB masih diragukan mendapat banyak dukungan suara dari masyarakat, menurut pria yang akrab disapa Gus Coy ini, lewat kehadiran Din mampu mendobrak hal itu. PMB bisa bergabung (berkoalisi) dengan parpol lain.

"Tapi figurnya Pak Din oke, tidak ada masalah, tinggal nanti bersaing dengan yang lain. Kalau Pak Din tidak jadi presiden, ya kan masih bisa jadi wakil presiden," ujarnya.

Gus Coy juga menyatakan tidak menutup kemungkinan akan adanya koalisi dengan PMB. Namun, ia tidak bersedia berkomentar lebih banyak.

"PKB kan urusan Muhaimin. Yang pasti bahwa menurut saya dia (Din) bagus-bagus saja," imbuhnya.

Sumber inilah.com

Rabu, 19 November 2008

PMB Patenkan Foto Ahmad Dahlan?

14/11/2008 16:57
PMB Patenkan Foto Ahmad Dahlan?


INILAH.COM, Jakarta - Kesal lantaran foto figur Ahmad Dahlan 'dimanfaatkan' PKS berkampanye, Partai Matahari Bangsa (PMB) menggagas akan mematenkan foto pendiri Mahummadiyah itu. Misinya sederhana: agar parpol lain tak bisa memanfaatkan seenaknya.

"Perlu dipikirkan hal itu. Kita akan komunikasikan dengan Pak Din (Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin) dan mengajak secara persuasif kepada pengurus Muhammadiyah," ujar Ketua Bappilu PMB Yusuf Wasyim usai diskusi dialektika demokrasi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/11).

Iklan kampanye PKS yang menampilkan KH Ahmad Dahlan, menurutnya, merupakan suatu pembohongan publik. Apalagi kader PKS dinilai lebih mengenal tokoh-tokoh di Timur Tengah daripada KH Ahmad Dahlan. Bahkan PMB sendiri tidak berani menayangkan foto tokoh pendiri Muhammadiyah itu.

"Kita tidak ingin terjebak secara simbol yang mengultuskan seseorang. Sekarang patut dipertanyakan, apakah PKS berani memasang wajah KH Ahmad Dahlan jika ia masih hidup. Tentunya harus meminta izin dahulu," kata Yusuf.

Menurut dia, telah terjadi kesalahan kode etik dalam penggunaan foto KH Ahmad Dahlan dalam iklan PKS. Padahal pihaknya pun juga harus meminta izin kepada Muhammadiyah jika ingin memasang wajah KH Ahmad Dahlan. [jib/sss]

http://www.inilah.com/berita/pemilu-2009/2008/11/14/61924/pmb-patenkan-foto-ahmad-dahlan/

Kian Mantap, Din Siap Nyapres

19/11/2008 13:31
Kian Mantap, Din Siap Nyapres

Makassar - Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin semakin lama semakin memantapkan diri untuk dicalonkan sebagai presiden atau wakil presiden pada Pemilu 2009.

Namun, untuk memutuskan ia menerima pencalonan itu, dirinya akan minta izin dulu ke Muhammadiyah. Sementara jika ditanya mampu atau tidak memegang tampuk kepemimpinan bangsa ini, Din Syamsuddin hanya memasrahkan diri kepada Tuhan.

Hal itu diungkapkan Din saat mendampingi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI Meutia Hatta dalam pembukaan Muktamar XI Nasyiatul Aisyiyah, di gedung Triple C, Tanjung Bunga Makassar, Rabu (19/11).

“Kalau ditanya apakah saya siap maka saya jawab siap, tapi kalau ditanya apakah saya

nantinya mampu, maka akan saya jawab Insyaallah. Jadi nanti apakah maju sebagai orang nomor satu atau nomor dua, semuanya tergantung perkembangan politik yang nantinya

baru ketahuan setelah pemilu legislatif,” kata Din kepada wartawan sesaat sebelum

meninggalkan lokasi muktamar XI organisasi putrid-putri Muhammadiyah.

Ketua umum salah ormas terbesar Indonesia itu juga menilai bahwa wajar jika ada tokoh-tokoh Muhammdiyah yang diperhitungkan oleh partai-partai politik untuk dicalonkan.

"Karena dalam sejarah perjalanan Muhammadiyah selalu mampu menyumbangkan kader-kader terbaiknya untuk bangsa ini sejak zaman sebelum dan sesudah kemerdekaan," katanya.

Namun, lanjut Din, siapapun nantinya kader Muhammadiyah yang terjaring untuk jadi

calon pemimpin nasional, harus melepaskan jabatan resmi di Muhammadiyah.

Din juga mengatakan bahwa menjadi pemimpin di Indonesia tidak harus selalu jadi presiden atau wapres, karena bisa juga dengan cara menjadi pemimpin informal di tengah masyarakat seperti menjadi ketua umum Muhammadiyah.

Menurut Din, Muhammadiyah adalah ormas besar di negeri ini yang kegiatannya mirip-mirip negara atau sama dengan mengelola sebuah negara, dan itu adalah sebuah kemuliaan.

Lalu apa yang akan dilakukan jika nanti Din Syamsuddin termasuk salah seorang yang

kelak terjaring sebagai calon pemimpinan nasional, Din mengaku akan mengupayakan bagaimana meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan bangsa.[tra]

http://www.inilah.com/berita/politik/2008/11/19/62946/kian-mantap-din-siap-nyapres/

Din: PKS Tak Tunjukkan Akhlak Islam


12/11/2008 02:11
Din: PKS Tak Tunjukkan Akhlak Islam


INILAH.COM, Jakarta – Ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai PKS hanya ingin menang sendiri. Sebab, tidak memedulikan keberatan warga Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah atas pemasangan gambar KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan di iklan kampanye partai itu.

Din mengaku tidak mengambil pusing dengan iklan PKS yang menggunakan gambar pendiri Muhammadiyah. Sebab, masyarakat akan menilai sikap PKS yang tidak mengindahkan protes sejumlah ormas atas penggunaan gambar tokoh itu.

“Orang akan tahu wataknya (PKS) begitu, ingin menang sendiri,” ujarnya, usai acara syukuran konferensi agama untuk perdamaian se-Asia yang diselenggarakan Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), di Jakarta, Selasa (11/11)..

Jika PKS memiliki niat baik dengan kelompok lain, kata Din, dengan adanya pemberitaan di media mengenai protes warga, seharusnya PKS segera menghentikan penayangan iklan kampanye itu. “Tapi kalau PKSnya bandel, bersikap ngotot, ya saya hanya ketawa saja. Itu nanti khalayak yang akan mengidentifikasi,” kata Din.

Dipandang dari sudut agama Islam, lanjut Din, memakai nama atau gambar seseorang tanpa pemberitahuan, apalagi persetujuan adalah hal yang tidak dibenarkan. “Saya sayangkan PKS sering mengembar-ngemborkan membawa akhlak Islam, tapi dalam hal ini tidak sesuai dengan ahlak islam,” ujarnya. [nuz]

Din Syamsuddin: PKS Arogan!


12/11/2008 02:32
Din Syamsuddin: PKS Arogan!
Windi Widia Ningsih

INILAH.COM, Jakarta – Sikap PKS dituding arogan dan mau menang sendiri. Buktinya, kata Ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, PKS dengan sengaja mengabaikan keberatan warga Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah atas iklan politik partai Islam itu.

Din mengaku tidak mengambil pusing dengan iklan PKS yang menggunakan gambar pendiri Muhammadiyah. Sebab, masyarakat akan menilai sikap PKS yang tidak mengindahkan protes sejumlah ormas atas penggunaan gambar tokoh itu.

“Orang akan tahu wataknya (PKS) begitu, ingin menang sendiri,” ujarnya, usai acara syukuran konferensi agama untuk perdamaian se-Asia yang diselenggarakan Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), di Jakarta, Selasa (11/11)..

Jika PKS memiliki niat baik dengan kelompok lain, kata Din, dengan adanya pemberitaan di media mengenai protes warga, seharusnya PKS segera menghentikan penayangan iklan kampanye itu. “Tapi kalau PKSnya bandel, bersikap ngotot, ya saya hanya ketawa saja. Itu nanti khalayak yang akan mengidentifikasi,” kata Din.

Dipandang dari sudut agama Islam, lanjut Din, memakai nama atau gambar seseorang tanpa pemberitahuan, apalagi persetujuan adalah hal yang tidak dibenarkan. “Saya sayangkan PKS sering mengembar-ngemborkan membawa akhlak Islam, tapi dalam hal ini tidak sesuai dengan ahlak islam,” ujarnya. [nuz]

sumber : http://www.inilah.com/berita/pemilu-2009/2008/11/12/61305/din-syamsuddin-pks-arogan/

Selasa, 11 November 2008

Din Syamsudin Tunggu Sidang Tanwir Muhammadiyah


Jawa Pos. Minggu, 09 November 2008

Din Syamsudin Tunggu Sidang Tanwir Muhammadiyah

JAKARTA - Keinginan Partai Matahari Bangsa (PMB) mengajukan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin sebagai capres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 sudah bulat. Namun, partai pecahan PAN itu tetap menyerahkan keputusan akhirnya kepada Sidang Tanwir Muhammadiyah.

Sekjen PMB Ahmad Rofiq menyatakan, keputusan menunggu Tanwir Muhammadiyah itu untuk memenuhi kode etik ormas Islam terbesar kedua di Indonesia tersebut. Menurut dia, setiap kader yang ingin terjun di dunia politik sudah seharusnya berbekal keputusan dari sidang pengurus tersebut.

''Kalau sudah turun, pasti segera kami minta beliau (Din Syamsuddin, Red) deklarasi,'' ujar Rofiq di Jakarta Jumat (7/11).

Meski demikian, dia menyatakan bahwa Din tak perlu mundur sebagai ketua umum PP Muhammadiyah seandainya jadi maju sebagai capres. Sebab, tidak ada aturan organisasi yang mewajibkan seorang ketua umum mundur saat mencalonkan diri dalam sebuah jabatan politik. ''Yang ada, cukup mengajukan cuti,'' ujarnya.

Sehari sebelumnya, mantan ketua PP Muhammadiyah Amien Rais menyatakan, Din harus mundur kalau benar-benar akan maju sebagai capres. Alasannya, menurut ketua Dewan Penasihat DPP PAN itu, agar Muhammadiyah tak ikut terseret-seret dalam arus politik praktis.

Rofiq menyebutkan, aturan cuti itu sudah ditetapkan surat keputusan pimpinan Muhammadiyah. ''Jadi, tidak ada halangan sama sekali untuk maju kalau warga Muhammadiyah telah mendukung pencalonan beliau,'' paparnya. (dyn)

http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=34579

PKS Lecehkan Muhammadiyah


10/11/2008 18:09
PKS Lecehkan Muhammadiyah

Windi Widia Ningsih
INILAH.COM, Jakarta - Tayangan iklan politik PKS yang menampilkan KH Ahmad Dahlan di antara delapan tokoh nasional lainnya dinilai sebagi pelecehan terhadap Muhammadiyah. Ketua Umum PP Muhammadiyah pun bereaksi keras.

"Ini terus terang meremehkan, melecehkan. Saya minta kepada PKS, nggak usahlah, kita tidak perlu tempuh cara-cara seperti itu," ujar Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Senin (10/11).

Apalagi iklan politik yang mengaitkan tokoh-tokoh besar tersebut, termasuk KH Ahmad Dahlan, menurut Din, hanya untuk kepentingan sesaat dan jangka pendek. Itu sebabnya Muhammadiyah menjadi tidak bangga dengan hal tersebut.

"Nggak usahlah kalau dipakai untuk kepentingan politik jangka pendek. Kalau betul-betul kawan PKS menghargai pendapat ini, ya sebaiknya iklan itu ditarik," cetus Din.

Dijelaskan dia, protes dilancarkan karena sangat banyak keberatan dari warga Muhammadiyah seluruh Indonesia. Sebab tokoh sentral Muhammadiyah dikait-kaitkan dengan politik. Apalagi tidak ada pemberitahuan dan tidak minta izin kepada Muhammadiyah.

"Ini bisa disebut menyalahi etika. Tidak etislah seperti itu. Memang kita bangga KH Ahmad Dahlan dianggap oleh semua sebagai pahlawan nasional. Keberatannya ya karena iklan itu iklan politik untuk menghadapi pemilu. Sebenarnya sudah kita protes. Sikap resminya, ini sudah resmi lewat media massa. Dengan begini warga Muhammadiyah akan antipati dengan PKS," pungkas Din.

8 Tokoh nasional yang ditampilkan PKS dalam iklan kampanyenya adalah Soekarno, M Hatta, Soeharto, Bung Tomo, KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asy’ari, Mohamad Natsir, dan Jenderal Sudirman. [sss]

Sumber : http://pemilu.inilah.com/berita/2008/11/10/60971/pks-lecehkan-muhammadiyah/

Senin, 10 November 2008

Din Syamsuddin Minta Iklan PKS Ditarik

Jawa Pos. Selasa, 11 November 2008

Din Syamsuddin Minta Iklan PKS Ditarik
Yang Tayangkan Ahmad Dahlan

JAKARTA - Iklan politik PKS di televisi kembali dipersoalkan. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta iklan yang menampilkan gambar pendiri organisasi Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan ditarik.

"Sudahlah, nggak usah berpura-pura. Semua orang tahu kalau iklan itu hanya untuk kepentingan politik jangka pendek Pemilu 2009 saja," ujar Din setelah menerima Menteri Ekonomi Belanda Maria van der Hoeven, di Kantor PP Muhammadiyah, Jl Menteng Raya, Jakarta, kemarin (10/11).

Karena itu, menurut Din, dalih para pimpinan PKS yang menyatakan iklan itu untuk mengajak kalangan muda agar tetap mengingat para pahlawan nasional yang dipampang, menjadi sangat naif. "Sebaiknya nggak usah pakai cara-cara seperti itu karena justru akan melecehkan dan meremehkan para tokoh tersebut," tandasnya.

PKS memang kembali meluncurkan iklan politik di media televisi dengan menampilkan sejumlah pahlawan nasional. Selain KH Ahmad Dahlan, ada gambar Soekarno, KH Hasyim Asy'ari, M. Natsir, Bung Tomo, bahkan Soeharto. Mereka disebut pahlawan dan guru bangsa.

Iklan politik itu sebenarnya bukan jenis yang pertama. Sebelumnya PKS meluncurkan iklan dengan jenis yang hampir sama. Bedanya, tokoh yang dipasang hanya Soekarno, KH Hasyim Asy'ari, dan KH Ahmad Dahlan.

Menurut Din, iklan dengan model seperti itu justru tidak canggih. "Sebab, risikonya bisa membuat warga Muhammadiyah jadi makin antipati terhadap partai bersangkutan," tambahnya.

Menanggapi protes itu, Sekjen DPP PKS Anis Matta tetap berkeras bahwa iklan politik mereka tidak bermasalah. Karena itu, mereka tidak akan menarik iklan tersebut dari pasaran. "Saya heran kenapa keberadaan beliau (Kiai Ahmad Dahlan, Red) selalu diprotes. PDIP saja tak pernah protes untuk penggunaan Bung Karno," keluhnya.

Dia juga bersikukuh bahwa status mereka sebagai tokoh nasional telah membuat mereka menjadi milik seluruh bangsa Indonesia. "Apa justru tidak malah mengecilkan kalau diminta izin pada salah satu kelompok tertentu," ujarnya. (dyn)

PROFIL CALEG DPR JATIM 2 / II PMB IR.H.ACHMAD ZAENAL ABIDIN



Untuk mencapai ideal, perlu perjuangan secara bersama karena kita hidup bersama dan tidak bisa maju sendiri…dengan berpartisipasi memilih suatu partai yang bisa dipercaya untuk perjuangkan hidupnya.

Dengan memilih Partai Matahari Bangsa Nomor 18 sebagai Partai IslaM BerkebangsaaN, Negaraku cepat menjadi surgaku, kampungmu cepat menjadi surgamu..

Saya, hanyalah seorang dari ratusan Alumni Institut Teknologi Bandung/ITB, aktifis Masjid Salman ITB dan Anggota ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) yang menerima kepercayaan sebagai CALEG DPR JATIM 2 / II, PASURUAN PROBOLINGGO dengan nomor urut 1, yang ingin mengajak ummat Islam baik dari warga Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama maupun warga negara Indonesia baik yang muslim maupun non muslim Nasionalis untuk bersatu memilih dan bersama Partai Matahari Bangsa untuk menjadikan Negara Indonesia cepat maju dan makmur diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Untuk mengenali saya lebih jauh, maka saya ceritakan dulu riwayat saya :

Nama : H. Achmad Zaenal Abidin

Lahir di : Semarang, tanggal 24 Agustus 1958.

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki laki

Status : Nikah

Istri : Hj. Lenda Ariyati Bc Ak.

Anak :

1. Paramita Nurina Nisai - UNPAD, Akuntansi, Bandung

2. Arya Zaenal Risyad - ITB , Teknik Telekomunikasi, Bandung

3. Zakarizal Zaenal Havada - SMAN 77, Jakarta

Pendidikan :

1977 - 1981 : Institut Teknologi Bandung, Fakultas Teknologi Industri, Departemen Elektro Teknik, Bandung

1971 - 1975 : Madrasah Tsanawiyah Diniyah Al Mukmin, Gading Kidul, Surakarta

1974 - 1976 : SMA Negeri I, Surakarta

1971 - 1973 : SMP Negeri VIII, Surakarta

1965 - 1970 : SD Islam Al Fajar, Surakarta

Kursus/Diklat a. Kursus Marketing/Kredit,Akuntansi, Administrasi pada Bank Dagang Negara Pusat dan Cabang Gambir
b. Kursus System Design , Analis dan Pemrograman
Kontrol pada Komputer PC
c. Kursus sistem Analis dan Disain untuk Mainframe
dan CICS di PT USI Jaya / IBM
d. Kursus Singkat Dasar Kepolisian Perbankan
.
Riwayat Organisasi : a. Masjid Salman Mentoring ITB
b. Ketua Panitia OS HME ITB
c. Senator HME ITB
d. Ketua Panitia Kuliah Kerja Elektro ITB
e. Pengurus Kompartemen Sosial pada Ikatan Alumni
ITB ( IA –ITB)
f. Pengurus Kompartemen Bisnis pada Badan
Kejuruan Elektro Persatuan Insinyur Indonesia (
BKE-PII)
g Ketua Ranting Muhamadiyah Cipinang Muara
h. Dewan Pakar Partai Matahari Bangsa DKI
i. Ketua Komunitas Alumni ITB untuk Indonesia
Mandiri.

j. Anggota AKLI DPD DKI
k. Anggota ASITA DKI
l. Anggota GAPEKNAS
m. Anggota KADIN
n. Anggota ASPEKMI

Riwayat Pekerjaan dan Alamat Pekerjaan :
a. Tahun 1981 – 1982
Perusahaan : PT. Meta Epsi Engineering
Jabatan : Training Engineer untuk Proyek Fasilitas Pabrikasi Pesawat IPTN

b. Tahun 1982 – akhir 1982
Perusahaan : PT. Meta Epsi Engineering
Jabatan : Site Manager untuk Proyek Transmisi 70 KV Cangkring-
Jatibarang Cirebon.

c. Tahun 1982 - 1983
Perusahaan : PT. Meta Epsi Engineering
Jabatan : Director In Charge Proyek PAL Manufacturing Facility, Surabaya.

d. Tahun 1983 – akhir 1983
Perusahaan : PT. Kabel Metal Indonesia, Jakarta
Jabatan : Production Engineer.

e. Tahun 1983 akhir – Awal 1984
Bank Dagang Negara Head Office
Jabatan : Staff Training Pada Bank Dagang Negara Kantor Pusat
Kantor Cabang Gambir untuk Marketing/Credit, Akuntansi, Administrasi
luar negeri.

f. Tahun 1985
Bank Dagang Negara, Kantor Pusat , Jakarta Departemen EDP -
Jabatan : Programmer Aplikasi Transaksi luar negeri
UAK – Administrasi keuangan, akuntansi
untuk BDN KP. terkonsolidasi dengan semua cabang.

g. Tahun 1986 - pertengahan 1987
Bank Dagang Negara kantor pusat, Jakarta Departemen EDP
Jabatan : Kepala sistem Analis untuk semua aplikasi perbankan termasuk
Personalian dan Penggajian, terkonsolidasi semua cabang.

h. Tahun Pertengahan 1987 – Awal 1988
Bank Dagang Negara, Kantor Perwakilan dan cabang Hong Kong, Staco
International Finance Limited - Hong Kong
Jabatan : Kepala Sistem Implementasi KAPITI Sistem Perbankan
pada IBM S-36 untuk semua aplikasi perbankan dan transaksi konsolidasi
dengan BDN Kantor Pusat.

i. Tahun 1988 – 1991
Perusahaan : PT. IndOsOft Utama Technology and Saint d’IndOsOft,
Jakarta Centre of Software House, Hardware and System Analyst Training
Jabatan : Direktur

j. Tahun 1994 – sampai sekarang
Perusahaan : PT. Prima Beton International, Jakarta. Electrical / Mechanical
Contractor, Sole Agent/ Distributor, Telecommunication supplier and
General contractor
Jabatan : Direktur

k. Tahun 2001 – sampai sekarang
Perusahaan : PT. Digitel Auvicom Indonesia , Jakarta. Information
Technology, System Integrator, Hardware & Software System Provider
Jabatan : Komisaris

Kamis, 23 Oktober 2008

FOTO-FOTO DEKLARASI AKBAR JOGJA




Foto-foto ini merekam peristiwa Deklarasi PMB di Yogya, hari Minggu 16 Des lalu. Partai ini saya kira bermodal "nekat" dari anak-anak muda Muhammadiyah. Ketuanya mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah Imam ad Daruqutni. Acara ini antara lain dihadiri oleh Akbar Tandjung dan Syafii Maarif. Sebagai partai baru, pengerahan massanya masih "susah". Ancaman bagi PAN?


Sumber :http://alfanalfian.multiply.com/photos/album/17/Deklarasi_Partai_Matahari_Bangsa#

Kamis, 16 Oktober 2008

PMB TOLAK CALEG "BUSUK"

4 Oktober 2008

Surabaya, DPW Partai Matahari Bangsa Jawa Timur (PMB Jatim) sepakat menolak politisi busuk menjadi calon legislatif (caleg) bagi partai politik (parpol) tersebut.

"Saya jamin, 99% caleg PMB itu bukan politisi `busuk`," kata Sekretaris DPW PMB Jatim Syafrudin Budiman, di Surabaya, Sabtu (4/10).

Namun, Syafrudin mengakui mungkin saja PMB dapat kebobolan 1-2 caleg yang `busuk`. Oleh karenanya, mahasiswa dan LSM sebaiknya mengkritisi daftar caleg sementara (DCS). "LSM dan mahasiswa dapat mengkritisi caleg `busuk` dari dugaan keterlibatan korupsi, melanggar HAM, perusak lingkungan, dan kriminal atau narkoba," katanya.

Menurut aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Jatim itu, caleg `busuk` juga dapat diketahui dari mantan birokrat atau politisi yang mencalonkan diri lagi. "Padahal, selama mereka menjadi anggota DPR atau DPRD sudah terbukti mengeluarkan kebijakan yang tidak pro-rakyat atau jarang ngantor," katanya.

Apalagi, menurut Syafrudin, saat ini banyak parpol besar yang mengeluarkan DCS dari wajah-wajah lama yang sudah sangat dikenal masyarakat, apakah busuk atau tidak. "Kalau menduga ada politisi `busuk` dalam DCS, ya laporkan segera ke KPU atau Panwaslu agar mereka tidak sampai masuk DCT (daftar calon tetap)," katanya.

Pada akhir September lalu, Aliansi Masyarakat Anti Politisi Busuk mendeklarasikan gerakan rakyat untuk menolak politisi busuk dengan target menyadarkan masyarakat dan menggusur politisi busuk dari panggung kekuasaan. [EL, Ant]

sumber :http://gatra.com/2008-10-05/artikel.php?id=119066

Kamis, 25 September 2008

KLIPING SYAFRUDIN BUDIMAN : 100 Hari Pemerintahan Presiden Susilo, Koruptor Kakap Belum Disentuh

http://www2.kompas.com/utama/news/0501/27/081619.htm
Surabaya, Kamis, 27 Januari 2005, 08:16 WIB

Barisan Oposisi Bersatu (BOB) Jawa Timur menilai, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga 100 hari pemerintahannya pada 28 Januari belum menyentuh koruptor kakap.

"Raport Pak Yudhoyono dalam 100 hari itu merah, karena hanya menyeret koruptor kelas teri seperti bupati dari kalangan sipil," kata koordinator BOB Jatim Safrudin Budiman di Surabaya, Kamis (27/1).

Dengan demikian, katanya, pemberantasan korupsi yang dikampanyekan Presiden Yudhoyono patut diberi skor 50, karena kasus korupsi seperti BLBI dengan kerugian negara mencapai triliunan tak disentuh. "Jadi, Pak Yudhoyono sebenarnya sudah melaksanakan upaya pemberantasan korupsi tapi belum serius, bahkan aparat penegak hukum-nya pun lemah, karena korupsi pada sejumlah yayasan militer juga dibiarkan," katanya.

Menurut aktivis Pemuda Muhammadiyah Jatim itu, skor di bidang hukum juga jelek yakni 50, karena penegakan hukum-nya kurang tegas. "Buktinya, mengusut kasus bom Marriott saja cukup cepat dan sudah ada tersangka, tapi pengusutan kasus kematian Munir SH tidak tuntas dalam 100 hari kepemimpinannya," katanya.

Di bidang ekonomi dan politik juga jelek, katanya, karena investasi asing belum mampu ditarik, tapi justru terkesan pemerintah Indonesia saat ini "dikendalikan" asing. "Investasi asing tak kunjung masuk, tapi Pak Yudhoyono justru banyak dikendalikan asing mulai dari soal KTT Tsunami, CGI, dan utang baru, padahal kalau mau mandiri sebenarnya bisa," katanya.

Oleh karena itu, katanya, bidang ekonomi dan politik layak diberi skor 55. "Skor yang agak lumayan adalah keamanan yang relatif stabil dengan nilai 70, karena bom tak ada dan kriminalitas rendah," katanya.

Kendati aman, katanya, skor Presiden Susilo di bidang demokratisasi cukup lemah dengan adanya aktivis mahasiswa ditangkap setelah membakar gambar presiden dan demonstrasi BBM dari mahasiswa tak ditanggapi. "Jadi, nilai demokratisasi pak Yudhoyono cukup dengan skor 50, karena demokrasi yang dijanjikan hanya retorika atau diplomasi. Skor di bidang pemerintah juga 50, karena koordinasi antar lembaga/menteri rendah," katanya.

Oleh karena itu, katanya, Presiden Susilo perlu memperbaiki "political will" yang masih retorika menjadi "logika materiil" di dalam realitas. "Kalau tidak, citranya akan terus menurun," katanya.(Ant/Nik)

http://www2.kompas.com/utama/news/0501/27/081619.htm

Selasa, 23 September 2008

Gelora Islam Sang Sastrawan Besar Madura, R. Musaid Werdisastro – Penulis Babad Sumenep





Gelora Islam Sang Sastrawan Besar Madura, R. Musaid Werdisastro – Penulis Babad Sumenep

Ditulis pada Maret 31, 2008 oleh Badrut Tamam Gaffas

Masjid Jamik Sumenep dan Asta tinggi adalah dua buah manikam sejarah keemasan syiar Islam di Pulau Madura yang berwujud arsitektur indah dan menawan, keduanya menjadi bagian tak terpisahkan dari tingginya peradaban Islam yang terlahirkan di tanah madura berabad-abad yang silam.

R. Musaid Seorang Pejuang Budaya

Diantara rekaman sejarah tentang Pulau Madura ternyata Babad Sumenep menjadi dokumen penting yang bisa dijadikan literatur awal untuk mempelajari madura khususnya sumenep secara lebih mendalam.

Raden Musaid adalah Sastrawan Legendaris yang berjasa menulis Babad Sumenep. Awalnya penulisan tersebut dimaksudkan sebagai upaya pelurusan sejarah terutama sejarah islam di sumenep dalam bingkai dinamika hubungan antar etnik yang berlangsung damai. Dalam Babad itu digambarkan pula tumbuh kembang sebuah komunitas masyarakat berperadaban dan berperilaku elok yang disebut Bangselok.

Sebagai Budayawan dan Pejuang secara cerdik Raden Musaid berupaya mengobarkan semangat perjuangan anti penjajahan kolonial belanda melalui simbol dan kiasan yang banyak terdapat dalam Babad yang dikarangnya, buku tersebut memang ditulis menggunakan Bahasa Madura dengan Aksara Jawa sehingga praktis pihak belanda menjadi gagap dalam menangkap maksud rahasia sang penulis, sebaliknya pemerintah hindia belanda memberikan apresiasi yang tinggi dan penghargaan kepada Raden Musaid berupa sejumlah Gulden dan sebuah Gelar “WERDISASTRO” .

Sejak itulah Raden Musaid dikenal sebagai R. Musaid Werdisastro, ketika tarikh masehi menginjak 15 Pebruari 1914 Naskah Babad Sumenep tersebut naik cetak dan diterbitkan oleh Balai Pustaka sehingga anggapan Raden Musaid sebagai sastrawan lokal menjadi terbantahkan, Babad Sumenep menjadi sebuah naskah budaya yang memperkaya khazanah budaya dan sejarah bangsa.

Semangat Beragama yang menjadi Pelita

Raden Musaid yang budayawan dan cendikiawan memiliki kedekatan dengan Kyai Haji Mas Mansur yang berdarah Sumenep, dalam berbagai biografi disebutkan bahwa KH Mas Achmad Marzuki (ayahanda Mas Mansur) terhitung masih keturunan dari bangsawan Sumenep.

Sebagai ulama muda yang kharismatik Kyai Haji Mas Mansur berhasil membawakan kehalusan dakwah yang menyentuh sehingga memberi pengaruh yang luarbiasa kepada pribadi Raden Musaid, beliau memilih jalan yang tidak biasa ditempuh oleh kebanyakan budayawan dan kaum adat yang mengambil jarak atas gerakan dakwah, semangatnya justru meluap – luap untuk mengikuti cara beragama yang diajarkan oleh mas mansur yang berusaha menempatkan agama dan budaya secara proporsional tanpa mengesampingkan adat / budaya yang bersendi syara’ dan berpilar kitabullah.

Raden Musaid menjadi penggerak pengembangan Muhammadiyah di Sumenep, beliau secara tegas menolak dikotomi NU-Muhammadiyah, menurutnya NU-Muhammadiyah atau Ormas keagamaan lainnya sama – sama bisa menjadi jembatan pergerakan berbasis keagamaan yang bisa mengantarkan ummat menggapai pencerahan spiritual. Dukungan untuk mengembangkan Muhammadiyah di Ujung timur Pulau Madura itu datang dari keluarga besarnya juga dari Kyai Haji Mas Mansur yang menjadi konsul Muhammadiyah Jawa Timur di Surabaya dan kemudian terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Muhammadiyah (1937 – 1943).

R. Muhammad Saleh Werdisastro, Berkarya Hingga Tutup Usia
Semangat untuk mengikuti jejak perjuangan dan pergerakan sang ayah menitis dalam jiwa Muhammad Saleh Werdisastro, salah seorang putera Raden Musaid yang pada akhirnya terkenal sebagai salah satu putera Sumenep yang mendapatkan pengakuan dari Pemerintah sebagai Pahlawan Nasional.

Muhammad Saleh Werdisastro memulai karir sebagai pendidik dan aktivis Muhammadiyah selanjutnya beliau mulai menapaki berbagai karir dengan cemerlang tanpa meninggalkan panggilan jiwanya sebagai pendidik dan aktivis pergerakan. Bakat dan jiwa perjuangannya terasah sejak memimpin kepanduan Hizbul Wathon di Madura, Karirnya sebagai prajurit bermula dengan bergabung dalam laskar hizbullah kemudian bergabung sebagai milisi PETA dan terpilih sebagai Dai Dancho (Komandan Batalyon) Dai Yang II Yogyakarta pada tahun 1943 bersama dengan beberapa tokoh lainnya seperti Soedirman (Kemudian menjadi Panglima Besar TNI), Kyai Muhammad Idris, Kyai Doeryatman, Soetaklaksana, Kasman Singodimejo, Moelyadi Djojomartono, dan lain-lain.

Setelah PETA dibubarkan maka mulailah Karirnya sebagai politisi dengan menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Indonesia (KNI) daerah Yogyakarta (1945) dan dikukuhkan sebagai anggota KNIP (1946).

Karirnya sebagai pamong bersinar ketika menjabat Wakil Walikota Yogyakarta (1950), di Yogyakarta itulah beliau dipercaya sebagai anggota Tanwir Muhammadiyah Pusat dan turut pula menjadi penggagas berdirinya Universitas Gajah Mada (UGM), selanjutnya beliau menjabat Walikota Surakarta selama dua periode (”1951 – 1958″) dan kemudian menjabat Residen Kedu yang berkedudukan di Magelang (1959 – 1964) hingga pensiun dengan pangkat Gubernur dan Wafat di Yogyakarta pada tahun 1966.

Pihak militer meminta jenazah Muhammad Saleh Werdisastro dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta karena almarhum adalah seorang pejuang yang memiliki Bintang Gerilya sementara pihak Muhammadiyah menolak karena Muhammad Saleh Werdisastro begitu besar jasanya kepada Muhammadiyah sehingga untuk menghormatinya, jenazah beliau dimakamkan berdampingan dengan pendiri Muhammadiyah lainnya, Kyai Haji Achmad Dahlan di pemakaman Karangkajen Yogyakarta.

Sebagaimana ayahnya yang dekat dengan Kyai Haji Mas Mansur maka R. Muhammad Saleh Werdisastro juga merasakan tempaan dari seorang Mas Mansur yang demikian berbekas sehingga nama sang guru pergerakan itupun diabadikan sebagai nama putera pertamanya Ir. R. Muhammad Mansur Werdisastro. Dalam beberapa tajuk biografi Muhammad Saleh Werdisastro tertulis “Residen Kebanggaan Muhammadyah”, tajuk itu memang tidak salah hanya perlu sedikit dikritisi bahwa kitapun perlu menyadari bahwa beliau R. Muhammad Saleh Werdisastro dalam setiap gerak perjuangannya tidak pernah mendedikasikan diri secara khusus bagi Persyarikatan Muhammadiyah melainkan perjuangannya sebagai anak bangsa bersifat menyeluruh demi meraih kemaslahatan yang bersifat universal untuk ummat, bangsa dan negara.

Ustadz Hakam , Pijar dakwah yang berpendar
Karena minimnya tenaga dakwah di Sumenep pada sekitar tahun tiga puluhan maka Raden Musaid meminta bantuan kepada Kyai Haji Mas Mansur yang segera dijawab dengan dikirimkannya beberapa tenaga dakwah yang salah satunya adalah Abdul Kadir Muhammad (AKM), salah seorang murid sekaligus keponakan KH Mas Mansur.
Abdul Kadir dibesarkan dalam lingkungan agamis yang pluralis, sang ayah KH Mas Muhammad menitipkannya untuk dididik oleh adiknya yaitu Kyai Haji Mas Mansur sementara saudara Abdul Kadir yang lain ada yang mendapatkan didikan langsung dari Hasan Gipo, Ketua Tanfidziah NU pertama.

Keluarga Besar Sagipodin (Bani Gipo) memang memiliki akar yang kuat di kalangan Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama, Kedua Cucu Sagipodin yakni KH Mas Mansur dan KH. Hasan Basri (Hasan Gipo) merupakan dua tokoh penting dalam pertumbuhan Muhammadiyah dan NU.

Di Pulau Madura, Abdul Kadir memulai berdakwah dari lingkungan keluarga besar Raden Musaid, keberadaannya cepat bisa diterima dan akrab disapa dengan sebutan “Ustadz”, beliau juga berdakwah di lingkungan Masjid Jamik Sumenep. Demikianlah Ustadz Abdul Kadir Muhammad yang ber-etnis Jawa ternyata sangat memahami karakteristik orang madura dan terbukti fasih dalam berbahasa madura sehingga tidak mengalami kesulitan dalam berinteraksi dalam komunitas yang berbahasa dan berbudaya madura.

Untuk meneguhkan perjalanan dakwahnya di Sumenep maka Ustadz Hakam kemudian menikahi R. Fatimatuz Zahro yang tak lain adalah cucu R. Musaid dari Puterinya R.Ay Mariatul Kibtiyah.

Dalam menyikapi perbedaan corak keberagamaan Ustadz Hakam selalu menekankan pentingnya mencari persamaan serta memperkuat ukhuwah wathoniah diantara ummah. Seperti halnya R. Muhammad Saleh Werdisastro yang peduli terhadap pendidikan kaum pribumi maka beliau juga merancang Home Schooling serta membuat sebuah perpustakaan dengan koleksi buku – buku pribadinya yang terbilang sangat banyak untuk ukuran perpustakaan pribadi, selain aktif berdakwah ustadz hakam juga meniti karir dari bawah di lingkungan Departemen Agama, pada pertengahan tahun lima puluhan ditugaskan sebagai kepala Kantor Urusan Agama Maluku Tenggara, sekembalinya dari tanah Maluku cita –citanya makin menguat untuk mengembangkan pendidikan yang berbasis agama, pada periode tahun enam puluhan beliau dipercaya untuk mengembangkan Pondok Pesantren Modern Panarukan dan mulai merintis pengembangan dakwah di pulau – pulau kecil di sekitar Madura, terakhir KH Abdul Kadir Muhammad menjadi Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Modern Islam (YPPMI) Pulau Kangean dan terus berdakwah hingga akhir hayatnya.

Penulis perlu menggaris bawahi peran Raden Musaid yang sangat besar dalam membuka jalan bagi pengembangan dakwah Islam di Tanah Madura, selebihnya tulisan ini bersifat rintisan sehingga penulis menyadari banyaknya kekurangan atas rekaman – rekaman peristiwa dalam paparan diatas sehingga diharapkan bantuan dari berbagai pihak untuk dapat melengkapinya.

Akhirnya semoga kita bisa belajar dari catatan perjalanan hidup Raden Musaid yang Budayawan, Muhammad Saleh Werdisastro yang Birokrat dan Ustadz Hakam yang Ulama yang masing – masing sangatlah profesional di bidangnya. Kemudian yang terlintas adalah tanda tanya, bisakah kita turut mengambil bagian dalam meneruskan perjuangan dan pergerakan yang takkan bisa terpadamkan ??? Wallahu A’lam.
(Ditulis oleh : Badrut Tamam Gaffas untuk Sebuah Nama )