Selasa, 27 Januari 2009

Dukung Fatwa MUI, Santri Jombang Tempelkan Poster Larangan Merokok

28/01/2009

Jombang - Puluhan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Peterongan, Jombang menggelar aksi mendukung fatwa haram merokok yang dikeluarkan MUI (Majelis Ulama Indonesia), Rabu (28/1/2009).

Aksi yang dilakukan para santri ini dengan cara longmarch mengelilingi pondok sambil menempelkan himbauan tidak boleh merokok di sejumlah tempat strategis.

Selain itu, mereka juga membentangkan sejumlah poster serta melakukan orasi. Menariknya, aksi tempel himbauan di sejumlah tempat strategis itu juga mendapatkan dukungan dari pengasuh pondok, yakni KH Zulfikar Asad.


"Kita mendukung aksi yang dilakukan oleh para santri. Apalagi, sejak dahulu di ponpes Darul Ulum sudah ada larangan untuk merokok, terutama para pelajar. Kami juga mendukung fatwa MUI. Hanya saja, untuk pengharaman kita tidak sepakat," kata pengasuh pondok Darul Ulum yang akrab di sapa Gus Ufik.

Beberapa tempat, yang menjadi obyek penempelan yaitu koperasi pondok, pintu masuk pondok, asrama santri, serta kampus UNIPDU (Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum).

Dalam orasinya, para santri mengatakan, fatwa yang dikeluarkan MUI tentang rokok sangat tepat. Karena selama ini generasi muda yang meninggal akibat keganasan rokok terus meningkat.

"Yang pasti rokok hanya menyebabkan kesengsaraan. Selain menyebabkan sakit pada organ tubuh, juga menyebabkan kantong kita sakit," teriak Noval, santri pondok yang berasal dari Madura.

Setelah puas berorasi serta menempelkan himbauan tidak merokok, puluhan santri itu membubarkan diri dengan tertib dan kembali ke asrama masing-masing. [suf/kun]

Keputusan MK Ringankan Beban Parpol


Rabu, 28/01/2009

KEDIRI, JATIM - Berdasarkan surat dari KPU Pusat No 931/15/X/2008, tentang laporan rekening khusus dana kampanye Parpol, dan UU No 2 tahun 2008 tentang kewajiban Parpol untuk melaporkan hal tersebut di atas beserta batas waktu dan sanksi-sanksinya, KPUD kabupaten Kediri telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada seluruh Parpol peserta Pemilu, namun hingga saat ini belum ada satu pun Parpol yang melaporkan rekening dana kampanye tersebut.

Ketua KPUD Kabupaten Kediri, Agus Edi Winarno, mengatakan, setelah adanya keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) tentang sistem suara terbanyak, sangat berpengaruh terhadap sistem kampanye Parpol. Bahkan kemungkinan tak ada Parpol yang mengirimkan rekening khusus dana kampanyenya.


"Sekarang masing-masing Caleg kan kampanye sendiri-sendiri, sehingga besar kemungkinan Parpol tidak mengkoordinir dan hanya sebatas Caleg melaporkan kepada induk Parpolnya masing-masing. Kalau sudah seperti itu bagaimana kita mau memberikan sanksi, karena memang Parpol tidak kampanye, yang kampanye Calegnya " jelas Edi, 28/1.

Edi juga menambahkan bahwa makin gencarnya sistem kampanye secara personal oleh para Caleg, akan sangat membantu KPUD melakukan sosialisasi dan bahkan bisa meminimalisir jumlah angka Golput.

"Imbas daripada keputusan MK itu sangat luas, dan tentu saja secara obyektif sebagai penyelenggara Pemilu, kami menilai hal tersebut sangat positif bagi berlangsungnya asas demokrasi di Indonesia, karena semua Caleg mau tidak mau dituntut untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat" pungkas Edi melengkapi keterangannya kepada wartawan.

Ander Sumiwi-kabarpemilu.com/kp004

Bupati Mojokerto Siapkan Staf PPK dan PPS


Pemilu
28/01/2009

MOJOKERTO, JATIM - Menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) nomor 270/150/SJ tentang dukungan pemerintah dalam pelaksanaan Pemilu, Bupati Mojokerto, Suwandi, mengaku telah menyiapkan PNS yang akan menjadi staf Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitian Pemungutan Suara (PPS).

Kesanggupan ini dikatakan bupati saat memberikan sambutan dalam acara pelantikan anggota PPK se-Kabupaten Mojokerto di Pendopo Graha Maja Tama, Pemkab Mojokerto, Rabu (28/01).


Menurut orang nomor satu di Pemkab Mojokerto ini, sebenarnya telah ada PNS yang sudah disiapkan untuk menjadi sekretaris dan staf sekretariat PPK maupun PPS. Akan tetapi karena adanya mutasi yang dilakukan beberapa hari lalu, beberapa orang pindah posisi dan pindah kecamatan.

"Sehingga kami harus membuat SK ulang," kata Suwandi. Secara prinsip, lanjut Suwandi, pihaknya sebagai pemerintah daerah harus ikut menyukseskan hajat Pemilu 2009 ini. Karena Pemilu merupakan hajatan besar yang terjadi pada tahun 2009.

Dalam SE Mendagri 270/150/ SJ tertanggal 12 Januari 2009 tersebut Mendagri memerintahkan seluruh kepala daerah untuk melakukan pengisian personel sekretariat PPK dan PPS. Dalam pengisian sekretariat PPK dan PPS tersebut Mendagri meminta Pemda mendayagunakan PNS dan guru yang cakap untuk membantu dalam pelaksanaan Pemilu.

M. Syafi'uddin-kabarpemilu.Com/kp004

Membela Gaza dengan Nada

27 Januari 2009

Jakarta:
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Petikan lagu itu begitu lekat di telinga pekan-pekan terakhir ini. Lagu yang melukiskan kepedihan rakyat Palestina itu kerap dipakai sebagai latar liputan perang Gaza. Tak hanya oleh stasiun televisi dan radio Indonesia, tapi di banyak negara.

Diluncurkan awal Januari lalu, We Will Not Go Down (Song for Gaza) langsung diunggah ke situs YouTube. Dalam dua pekan saja, lagu ini sudah di­klik oleh 700 ribuan pengunjung. Jumlah itu kian bertambah hingga hari ini. Selain sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa, lagu ini disediakan untuk free download di Internet. Namun sebagian besar orang yang mengunduhnya ­dengan sukarela malah menyumbang ke United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East.


Ini sesuai dengan permintaan Michael Heart, pencipta sekaligus penyanyi lagu terkenal itu. Lahir di Suriah, Heart tumbuh besar di beberapa negara—Swiss, Austria, dan Amerika Serikat. Selera musiknya mencermin­kan kehidupan multikultur yang dilalui­nya. Termasuk lagu solidaritasnya untuk Gaza ini.

Ia mulai bermain gitar dan piano pada usia 10 tahun. Menginjak usia belasan, ia mulai menggubah lagu dan menyanyikannya sendiri. Lulus dari jurusan teknik audio (audio engineering) di Full Sail University, California, ia pindah ke Los Angeles pada 1990. Di rumahnya, ia membuka studio rekaman lokal serta menajamkan keahliannya sebagai gitaris dan teknisi rekaman.

Selama lebih dari 18 tahun ini, Heart telah bekerja sama dengan sejumlah artis terkemuka, antara lain Al Jarreau, Natalie Cole, The Temptations, Phil Collins, Toto, dan Will Smith. Kefasihan Heart berbahasa Prancis juga memuluskan kerja samanya dengan sejumlah artis negara itu: Calogero (The Charts), Marc Lavoine, dan Veronique Sanson. Ia juga pernah digandeng sejumlah produser, antara lain David Foster. Meskipun kebanyakan pekerjaannya berkutat di studio, Heart juga berkeliling sebagai gitaris flamenco dan bergabung dengan band smooth jazz bernama Jango.

Sejatinya, Michael Heart adalah nama panggung belaka. Sebagian besar karya Heart justru dilabeli nama aslinya: Annas Allaf. Inilah nama pemberian orang tuanya, yang asli Suriah. Sebelumnya lebih banyak berjibaku di balik layar, Annas menuai perhatian dunia saat meluncurkan We Will Not Go Down Januari lalu. Lagu ini melukiskan kenge­rian situasi yang dialami warga Palestina di Gaza. Salah satu liriknya berbunyi, ”Women and children alike. Murdered and massacred night after night.”

Ya, Tuan Allaf memang menunjukkan keberpihakannya dalam lagu itu. Tak aneh jika ia tak hanya menuai puja-puji, tapi juga caci-maki. Seorang warga Israel berang dan menuduh lagu Heart ”tak akurat dan tak lengkap”. Menurut dia, dalam sebuah mimbar debat di Internet, lagu itu sangat jelas menempatkan Hamas sebagai pahlawan sekaligus korban. Padahal cukup banyak korban sipil Israel akibat serangan Hamas sebelumnya. ”Michael hanya mengagung-agungkan kelompok teroris,” katanya.

Toh, kecaman itu tak menyurutkan popularitas Heart. Cakram digital terbarunya yang beraliran pop/rock berjudul Unsolicited Material kini banyak diputar di radio-radio Amerika. Heart juga menyuguhkan tema-tema serius. Misalnya perzinaan (Living in Sin), perang (Damaged World), dan kekerasan rumah tangga (Finally Free).

Song for Gaza bukanlah lagu pertama yang terkenal karena momen perang. Sebelumnya, ada When the Children Cry yang dirilis White Lion pada 1987. Di awal 2003, saat Perang Irak, lagu ini dinyanyikan ulang dan mencapai puncak popularitas karena relevan dengan situasi perang. Generasi musisi yang lebih tua juga banyak mendendang­kan lagu anti-Perang Vietnam.

Andari Karina Anom -
http://tempointeraktif.com/hg/profil/2009/01/27/brk,20090127-157062,id.html

Muhammadiyah: Fatwa MUI Tergantung yang Mau Taat

Selasa, 27/01/2009

Jember - Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Jember Baharuddin Rasyid meminta agar masyarakat tak terlampau cemas dengan fatwa larangan merokok yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia.

"Silakan fatwa MUI dipakai sebagai produk untuk referensi bagi mereka yang bingung mencari hukum. Cuma pengertian haram ini kan kadang diartikan keras," kata Baharuddin, Selasa (27/1/2009).


Baharuddin mengatakan, fatwa MUI ini sebaiknya dianggap variasi pendapat dan tergantung kepada siapa yang mau menaati. "Haram itu artinya tidak boleh. Wanita masuk ke daerah laki-laki haram. Tergantung persepsi," katanya, memberi contoh.

Menurut Baharuddin, jangankan fatwa MUI, aturan Al quran saja masih banyak dilanggar oleh umat Islam sendiri. Dia sendiri pesimis jika fatwa tersebut bisa dimplementasikan secara baik oleh masyarakat. [wir/kun]

Mahalnya Biaya Kampanye Sebabkan Demokrasi Meninggalkan Moral

26/01/2009

Solok, Sumbar—Salah satu efek dari sistem suara terbanyak pada pemilu legislatif mendatang yaitu berkembangnya praktek demokrasi yang mengabaikan moral. Kekhawatiran itu disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Syamsuddin, Senin (26/1) saat meresmikan sejumlah proyek gedung pendidikan di wilayah Sumatera Barat yang dipusatkan di Komplek Perguruan Muhammadiyah Pandan Jl KH Ahmad Dahlan, Solok, Sumatera Barat.

Para Caleg bukan mengedepankan program atau visi misi partai, tetapi berlomba mengimingi uang maupun materi kepada masyarakat guna meraih simpati. Masyarakat, menurut Din, akan dibawa pada status demoralisasi, karena terjebak dalam situasi tebak menebak terhadap sosok para caleg. Demokrasi yang demikian pada akhirnya akan membawa kepada demokrasi yang jauh dari nilai moral.


"Para caleg akan berlomba meraih simpati rakyat bukan dengan adu program, melainkan dengan iming-iming materi dan uang. Jika ini terjadi, tentu ini sangat berbahaya bagi demokrasi. Maka sistem suara terbanyak hanya akan menimbulkan biaya kampanye yang mahal dan membawa masyarakat pada situasi demoralisasi," ujar Din.

Menghadapi fenomena demikian, Din berharap warga Muhammadiyah memilih caleg bukan karena iming-iming uang, melainkan karena program-program yang ditawarkan.

Cocok Bersanding SBY?

Sementara itu saat diminta tanggapannya terhadap pernyataan Direktur Eksekutif IndoBarometer M Qodari, bahwa Din bisa dipasangkan dengan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) maupun JK (Jusuf Kalla) pada pilpres mendatang. Din Syamsuddin yang telah dicapreskan oleh Partai Matahari Bangsa itu enggan berkomentar panjang.

Sehari sebelumnya, saat menghadiri Apel Akbar KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) di GOR (Gedung Olah Raga) Gelarsena Klaten yang juga dihadiri Din Syamsuddin, kepada para wartawan Qodari mengatakan, bahwa Din Syamsuddin merupakan tokoh unik yang bisa masuk ke mana saja dan bahkan dalam bursa Capres/Cawapres, malah bisa berpasangan dengan SBY maupun JK. (mn/ek)

http://www.m-dinsyamsuddin.com/

Senin, 26 Januari 2009

Eks CIA: Israel Paksa Serang Iran


Politik
27/01/2009

Washington - Tak cukup melakukan agresi ke Jalur Gaza, Israel terus menguji kestabilan kawasan Timur Tengah. Mantan agen top agensi intelijen AS (CIA) pun mengakui, Negeri Yahudi itu kini meributkan masalah program nuklir Iran.


Robert Baer yang mantan agen CIA mengatakan Israel terus menekan Presiden AS Barack Hussein Obama untuk menyerang Iran. Dalam sebuah wawancara dengan Intel Press Service, Baer berkata Israel sudah tak mau menunggu lagi walaupun aksi militer tidak mungkin digunakan untuk mengatasi masalah ini.


Pemerintah baru AS, lanjut Baer, sudah berjanji akan mengadakan pembicaraan dengan Teheran. Namun, Tel Aviv terus memaksa, seolah membuat masalah terhadap Iran dan program nuklir mereka. "Mungkin ada veto militer untuk menyerang Iran, namun aksi semacam itu tak mungkin terjadi," katanya dikutip AP, Selasa (27/1).


"Kami menyadari Iran akan bereaksi. Jika diserang seperti Hamas saat ini, respons mereka tak mungkin hanya secara lokal. Seluruh Teluk akan menjadi korbannya dan bahkan seluruh dunia internasional," kata agen yang dipuji pihak pers sebagai agen lapangan terhebat di Timur Tengah itu.


Israel, dan sekutu utamanya AS, serta aliansi Eropa mereka (Inggris, Prancis, dan Jerman), menuduh Iran mengembangkan nuklir untuk senjata militer. Padahal, Iran telah menandatangani Perjanjian Nonproliferasi yang melarang pengembangan teknologi nuklir jika tak untuk kepentingan rakyat.


Teheran pun selama ini menyatakan program nuklir mereka memang untuk memenuhi kebutuhan energi yang makin mendesak. Sementara Israel beberapa waktu terakhir ini mengancam akan menyerang infrastruktur Iran sendirian. Sebab, Tel Aviv merasa keberadaan fasilitas nuklir Iran mengancam pemerintahan mereka.

Sementara Obama menjanjikan sebuah diskusi yang agresif dengan Iran mengenai program kontroversial mereka itu. Dubes AS untuk PBB mengatakan nuklir Iran akan menjadi prioritas Negeri Paman Sam. "Kami berharap bisa segera menjalin diplomasi langsung dengan Iran," pungkasnya. [vin/sss]

www.inilah.com


Muhammadiyah Jatim Larang Gunakan Simbol Muhammadiyah


Politik
25 Januari 2009

Pada Caleg Kader Muhammadiyah


Surabaya -
Muhammadiyah Jawa Timur melarang kadernya yang menjadi caleg membawa-bawa nama dan simbol Muhammadiyah. Ini dikatakan SYAFIQ MUGHNI Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur menanggapi kemungkinan penggunaan nama dan simbol Muhammadiyah oleh kader-kadernya yang jadi caleg.

Dilaporkan RANGGA reporter Suara Surabaya, Minggu (25/01), SYAFIQ mengatakan sebagai organisasi sosial keagamaan, Muhammadiyah Jawa Timur tidak akan rela dipakai klaim politik. Muhammadiyah, kata SYAFIQ juga tidak akan ikut campur soal pemilihan pemilu nanti.


Warga Muhammadiyah dibebaskan memilih calon yang berakhlak mulia dan memiliki track record baik. Selain itu, SYAFIQ mempersilahkan kadernya masuk parpol manapun. Syaratnya, kader yang bersangkutan harus mundur dari semua jabatan yang diapunya di Muhammadiyah.

“Sangat terbuka, menerima siapapun. Tapi yang jadi catatan adalah jangan bawa nama Muhamadiyah semata-mata untuk kepentingan jangka pendek. Yang penting adalah mereka harus bermoral luhur,” ujar SYAFIQ.

Menanggapi partai dan caleg yang mengaku membawa suara Muhammadiyah atau dekat dengan Muhammadiyah, SYAFIQ mengaku tidak ambil pusing. “Toh, semua itu hanya klaim mereka saja. Muhammadiyah Jawa Timur tidak ada hubungannya dengan klaim itu,” kata SYAFIQ.(git)

suarasurabaya.net


Lembaga Survei Dirikan Perhimpunan

Jakarta - Mendapat kecaman habis-habisan karena lembaga survei bisa dibayar, 21 lembaga polling pun bersatu. Mereka bersatu demi menjaga kredibilitas lembaga survei yang sempat tercemar.

Wadah yang menampung 21 lembara survei tersebut diberi nama Perhimpunan Suvei Opini Publik Indonesia. Beberapa lembaga survei yang tergabung di dalamnya di antaranya ARI, Indobarometer, IRDI, ISP, LSN, Litbang Media Group, PPIM Jakarta, Pusdeham, Puskapol UI, Puskaptis, TII, CIRUS Surveyors Group, Charta Politika, Indek Indonesia, dan PRIDE. Perhimpunan ini terbentuk dari Munas yang diselenggarakan pada 24-25 Januari 2009.


"Terbentuknya Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia Komit bertujuan untuk menjaga dan menjamin kredibilitas hasil survei opini publik," kata ketua terpilih PSOPI Andrinof Chaniago, Jakarta, Minggu (25/1)Andrinof menjelaskan, di dalam PSOPI terdapat Majelis Etis yang bertugas untuk menjaga kredibiltas lembaga survei dan melindungi koreponden terhadap hasil survei yang tidak bisa dipertangung jawabkan.

Majelis etis terdiri 5 oranng yang dianggap kompeten, yang terdiri dari dua unsur. 2 Orang dari lembaga survei yaitu Saiful Mujani dari LSI dan M Husen konsultan UNDP. Dan 3 orang dari akademisi yaitu Hari Wijayanto dari IPB, Hamdi Muluk dari psikologi UI, dan Dedy Nurhidayat dari komunikasi UI.

"Dari kelimanya, hanya saudara Dedy Nurhidayat yang belum bisa dihubungi," imbuhnya. [dip/ana]

inilah.com

Minggu, 25 Januari 2009

PMB Rekrut Ratusan Relawan di Madura


Senin, 26 Jan 2009

Pamekasan - Partai Matahari Bangsa (PMB) kini mulai merekrut ratusan relawan di empat kabupaten di Madura, sebagai upaya memperkuat dukungan perolehan suara partai tersebut pada Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif yang dijadwalkan April 2009.

"Masing-masing kabupaten kami rekrut minimal 100 orang relawan," kata Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) Partai Matahari Bangsa (PMB), Syafrudin Budiman, S.IP, saat melakukan konsolidasi dengan sejumlah pengurus dan aktivis Muhammadiyah, di Pamekasan Senin.


Mereka itu, lanjut Safrudin yang juga mantan Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumenep Periode 2005-2007 tersebut, akan bergerak melakukan penggalangan masa di Madura dengan sistem "door to door".

"Jadi tugas para relawan ini nanti akan memperkenalkan visi dan misi PMB kepada masyarakat agar memilihnya ," terang Caleg di daerah pemilihan (Dapil) VIII Jawa Timur, yang meiputi Kabupaten Nganjuk, Jombang, Mojokerto dan Kabupaten Madiun itu.

Menurut Safrudin BUdiman, khusus di empat kabupaten di Madura, PMB hanya menarget peroleh 12 kursi calon legislatif, masing-masing kabupaten sebanyak tiga kursi. Sedang untuk tingkat Provinsi dan Pusat masing-masing satu kursi.

"Untuk Caleg PMB Provinsi dan Pusat, kami memiliki dua caleg unggulan, yakni, dr. Syaiful Hidayat dan Hj.R.Ayu Endang," katanya.

Dr.Syaiful Hidayat Caleg yang diberangkatkan PMB di tingkat pusat dan Hj.R.Ayu Endang untuk tingkat Provinsi yang daerah pemilihannya memang berada di Madura, meliputi Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Kabupaten Bangkalan.

Selain kedua caleg tersebut merupakan aktivis PMB, kemampuan intelektual mereka juga bisa dipertanggungjawabkan. Dr. Syaiful Hidayat merupakan pengurus Pimpinan Pusat PMB bidang kesehatan masyarakat, sedangkan Hj.R.Ayu Endang S., Ketua Perempuan Matahari Bangsa PW PMB, Jawa Timur.

"Dr.Syaiful Hidayat ini merupakan keponakan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD. Jadi sebenarnya dia sudah dikenal oleh masyarakat Madura dan komitmen untuk memajukan Madura. Tentu saja tidak perlu diragukan, karena dia memang orang Madura asli," terang Safrudin.

Abdul Azis.
http://www.antarajatim.com/index.php?ref=disp&id=7594

PMB Himbau Caleg Sosialisasikan Din Syamsuddin Sebagai Capres


January 22, 2009

LAMONGAN, JATIM - Pimpinan Daerah Partai Matahari Bangsa (PMB) Kabupaten Lamongan melakukan sosialisasi Din Syamsuddin sebagai Capres PMB kepada puluhan Calegnya di kantor PMB, Kamis (22/1). Puluhan Caleg itu tampak antusias saat Ketua PD PMB Lamongan, Arif Zubaidi menjelaskan visi dan misi Capres dari PMB tersebut.

"Semua Caleg PMB di masing-masing dapil harus ikut menyukseskan Din Syamsuddin sebagai Capres PMB," ujar Arif Zubaidi.


Dikatakan Arif Zubaidi, Din Syamsuddin dijadikan icon partai PMB, dan ia yakin partai yang dipimpinnya itu akan besar dengan figur Din Syamsuddin. Karena itu Caleg PMB diminta melakukan sosialisasi di Dapilnya masing-masing. Dia mencontohkan seperti memasang gambar baliho Caleg PMB harus menyertakan gambar Din Syamsuddin.

"Para Caleg PMB hendaknya di tiap Dapil memasang gambar Capres Din Syamsuddin, untuk mengenalkan kepada masyarakat luas," tambahnya.

Dalam kesempatan itu Arif Zubaidi juga sempat menyinggung target perolehan kursi DPRD Lamongan. "PMB Lamongan harus bisa mendapatkan lima hingga tujuh kursi di dewan," lanjutnya.

Sementara program yang harus dikampanyekan Caleg kepada masyarakat, lanjut Arif Zubaidi diantaranya adalah meningkatkan kesejahteraan petani, memajukan pendidikan, dan biaya kesehatan murah, juga mengusahakan bantuan modal kepada pengusa kecil dengan pinjaman lunak tanpa bunga.

http://www.kabarpemilu.com/viewp.php?id=18151&ch=

Israel Akan Resesi di 2009


Politik
26/01/2009

Tel Aviv - Perekonomian Israel menuju resesi pada 2009 . Hal ini disebabkan penurunan ekonomi dunia yang telah menjadikan ekspor dan investasinya turun dan pengangguran meningkat.

Demikian diungkapkan bank sentral Israel (BoI), Minggu (26/1), seperti dikutip Reuters. Dalam revisi proyeksinya, bank sentral Israel menurunkan estimasi perekonomiannya menjadi kontraksi 0,2% tahun ini, dari proyeksi sebelumnya ada pertumbuhan 1,5%.


"Ini akibat penurunan tajam proyeksi pertumbuhan dan perdagangan di negara maju," kata BoI dalam pernyataan tertulisnya.

Perekonomian Israel mengalami kinerja buruk dalam triwulan akhir 2008, khususnya dalam ekspor dan produksi pabriknya. Agresi yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza juga akan mempengaruhi pariwisata setelah rekor kunjungan 2008.

Para ekonom telah menunggu revisi dari bank sentral itu karena banyak bank Israel dan asing sudah menurunkan estimasi pertumbuhannya menjadi antara nol dan 1% tahun ini. Namun beberapa lainnya, seperti perusahaan pialang Clal Finance di Tel Aviv memperkirakan kontraksi antara 0,5-1% tahun ini.

Perekonomian Israel tumbuh sedikitnya 5% antara 2003-2007, dan diperkirakan 2008 tumbuh 4,1%, dengan produk domestik bruto 715,8 miliar shekel (US$180 miliar).

Bank sentral Israel meyakini perekonomiannya tidak akan menjadi buruk karena Israel akan menjaga surplus neraca pembayarannya pada sekitar dua miliar dolar AS.Gubernur BoI Stanley Fischer juga telah melakukan stimulasi perekonomiannya dengan mengurangi biaya bunga pinjaman jangka pendek.[*/nuz]

Afif Afandi Pimpin PW IPM Jatim


Minggu, 25/01/2009

Lamongan-Setelah melalui persaingan sengit, akhirnya Afif Afandi secara resmi terpilih sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Timur periode 2009-2011.

Afif yang juga Ketua PD IPM Lamongan ini mengalahkan saudara kembarnya sendiri, Afan Alfian pada Musyawarah Wilayah IPM Jatim XVI di Aula Stikes Muhammadiyah Lamongan. Nama IPM sebelumnya memang IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah) sebelum adanya keputusan muktamar di Solo beberapa waktu lalu untuk kembali menggunakan nama IPM.


Debat kandidat ketua yang dilangsungkan, Sabtu (24/1/2009) sempat menjadi momentum yang cukup mengundang gelak tawa. Afan menggambarkannya seperti ndalang. "Tadi pagi pas sesi debat kandidat wis koyok ndalang ae Mas ( sudah kayak dalang saja). Lha piye (lha bagaimana), calonne saudara kembar adu program visi, misi dan saingan untuk jadi ketua," kata Afan menggambarkan.

"Tapi Alhamdulillah semua masih bisa berjalan lancar meski proses pemilihan baru berakhir pada pukul 4 dini hari tadi," tambahnya.

Pada pemilihan itu, sebanyak 200 peserta dari 31 PD IPM Jatim yang mengirimkan delegasi, 76 suara mendukung Afif dan 50 suara untuk Afan. Sementara sisanya abstain dan tidak sah.

Sedangkan ketua sebelumnya, Didin Muslimatin, memutuskan tidak mencalonkan kembali. Afan menyatakan, muswil salah satu organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah kali ini penuh sejarah. Menurutnya, dari 16 kali penyelenggaran muswil, baru kali ini Muswil digelar di Lamongan. Dan baru kali ini pula Ketua PW IPM berasal dari Lamongan. [bj2/ard]

JK: NU-Muhammadiyah Makin Mesra


Politik
25/01/2009

Padang - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengatakan perbedaan antara Muhammadiyah dan NU (Nahdlatul Ulama) semakin tipis. Kedua pihak sekarang ini sudah semakin dekat saja.

"Sekarang orang Muhammadiyah juga sudah baca Barjanzi (riwayat Nabi Muhammad yang biasa dibaca warga NU), sedangkan NU makin liberal, jadi masing-masing makin dekat saja," kata Wapres pada Milad ke-99 dan menyongsong satu abad Muhammadiyah di Bukit Tinggi, Minggu (25/1).


JK juga bercerita, bahwa bapaknya H Kalla merupakan bendahara NU sepanjang umur. Sementara ibunya Hj Athirah merupakan bendahara Aisyiah (organisasi kewanitaan Muhammadiyah) sepanjang umur.

"Tapi mereka rukun-rukun saja sepanjang umur. Ditanya soal jumlah rakaat salat tarwih bagaimana, mereka tenang-tenang saja, Bapak saya bilang, tidak sholat tarwih juga tidak apa-apa," ujarnya.

JK di depan sekitar 200 warga Muhammadiyah yang bermilad di bawah hujan lebat itu mengatakan pernah bertanya kepada ibunya mengapa memilih berorganisasi di Muhammadiyah dan tidak bersama bapak saja di NU.

"Ibu saya menjawab di Aisyiah persaudaraanya tinggi, kegiatannya banyak dan ada kebebasan berpendapat," kisahnya.

Kebebasan berpendapat ini, yang menurut dia, sangat penting, sehingga membuat manusia mampu berpikir kritis. JK juga berpesan agar Muhammadiyah tetap mampu menjaga prinsip-prinsip Muhammadiyah selama ini sehingga ciri Muhammadiyah di masa depan tetap mewakili suatu pergerakan masyarakat yang selama ini dibanggakan.

"Teknologi ternyata juga membuat orang yang mestinya mengaji sehabis sholat Magrib, jadi lebih tertarik menonton TV, jadi nanti makin hilang nuansa kitabullah itu kalau tidak dijaga. Pendidikan agama juga merupakan tugas Muhammadiyah," tutur JK.

Hadir pula dalam Milad tersebut Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Yunahar Ilyas, namun Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin tidak tampak. Menurut Yunahar, Muhammadiyah lahir karena pergulatan pemikiran keagamaan untuk mendobrak khurofat, taklid buta, bid'ah dan syirik serta untuk meluruskan kembali Islam sesuai apa yang diajarkan Nabi.

Muhammadiyah yang lahir di Yogyakarta sejak tahun 1330 H, ujarnya, tidak berpolitik praktis, namun warganya dipersilakan untuk berpolitik sendiri-sendiri, asal tidak bertentangan dengan prinsip Muhammadiyah.[*/ana]

inilah.com

Shalat Gerhana pada 26 Januari 2009

24/01/ 2009

Himbauan kepada kaum muslimin untuk melaksanakan SHOLAT GERHANA pada tanggal 26 Januri 2009 dimana puncak gerhana ini dalam prakiraannya akan terjadi pada pukul 07:58:39 UT (14:58:39 WIB) dimana gerhana mencapai magnitud 0.9282.

Gerhana matahari cincin akan melintasi Sepertiga benua Afrika bagian selatan, terus ke Madagaskar, Australia (kecuali Tasmania), India bagian tenggara, Asia tenggara, dan Indonesia.

Fase gerhana berawal saat bayangan antumbral Bulan mulai menyapu samudera Atlantik Selatan pada puku 06:06 UT (13:06 WIB) pada koridor selebar 363 kilometer. Bergerak ke arah timur, bayangan Bulan selanjutnya akan melewati benua Afrika bagian Selatan hingga samudera Hindia Selatan.


Puncak gerhana terjadi pada pukul 07:58:39 UT (14:58:39 WIB) dimana gerhana mencapai magnitud 0.9282. Fase ini berlangsung selama 7 menit 54 detik meliputi daerah selebar 280 km saat matahari mencapai ketinggian 73° diatas horizon.

Selepas itu, gerhana akan bergerak ke arah timur laut, melewati kepulauan Cocos (Cocos Islands) menuju Sumatera bagian selatan dan Jawa bagian Barat, dan selanjutnya melintasi Kalimantan bagian Tengah dan sebagian kecil Sulawesi bagian barat laut sebelum berakhir di sekitar pulau Mindanao, Filipina pada 09:52 UT (16:52 WIB).

Selama 3 jam 45 menit fase gerhana, antumbra Bulan melintas sejauh sekitar 14.500 km, meliputi 0,9% permukaan planet Bumi. Semua waktu dalam UT. Tambahkan 7 jam untuk mengkonversi ke WIB. (eclipse.gsfc.nasa.gov)

http://www.muhammadiyah.or.id

Kamis, 22 Januari 2009

PKS TERLALU AMBISIUS!


PKS TERLALU AMBISIUS!

Wawancara
22/02/09


Jakarta - PKS dalam pekan ini kembali meluncurkan iklan politik. Kali iini parpol Islam itu tampil dengan ‘seribu wajah’ masyarakat Indonesia. Ada kesan PKS bekeinginan kuat tampil sebagai partai terbuka. Efektifkah?

Namun sayang, analis politik Charta Politika Burhanudin Muhtadi menilai, PKS tampak terlalu ambisius, seolah-olah ingin mengeruk seluruh segmen pemilih. "PKS tampak ambisius. Iklan itu menyiratkan elit PKS memang berkeinginan menjadi partai terbuka," papar Burhan kepada INILAH.COM, Kamis (22/1) di Jakarta.


Tapi, menurut dia, sulit bagi masyarakat untuk percaya bahwa PKS partai terbuka. "apalagi, jika melihat komposisi daftar caleg PKS yang didominasi oleh muslim. Itu pun dari internal kader PKS," tambahnya.


Apa alasan Burhan menyebut iklan PKS itu terlalu ambisius? Berikut ini wawancara lengkapnya:


Bagaimana tanggapan Anda terhadap klan politik terbaru PKS yang menampilkan beragam wajah masyarakat Indonesia?


Itu menunjukkan masih kuatnya elit PKS untuk keluar dari stigmatisasi partai eksklusif. Masih ada cita-cita besar PKS untuk keluar dari basis tradisional PKS. Jadi iklan dengan gambaran ikon dan figur yang di luar basis tardisional PKS itu, ada anak punk, ada PKS yang diartikan Partai Kiai dan Santri, ini jelas maksudnya untuk menyasar kalangan Islam tradisionalis.


Secara politik, ini benar. Itu taktik yang lebih panjang untuk memperbesar segmentasi mereka. Tetapi jangan sampai iklan PKS itu justru malah menggerogoti basis tradisional mereka sendiri. Ini pertentangan lama, menjaga massa lamanya dan mencari massa barunya yang lebih baik (al-Muhafadhotu ala al-qodimi al-sholih, wa al-akhdzu bi al-jadidi al-ashlah).


Seekstrim itukah implikasi dari iklan politik yang salah sasar?


Karena melihat trend survei saat ini, ijtihad politik PKS belum kelihatan sampai sekarang. Seperti iklan Soeharto, Ahmad Dahlan, dan Hasyim Asyari, semua survei belum begitu menampakkan hasilnya untuk PKS. Artinya, pemilih kita di luar PKS masih wait and see, apakah PKS serius atau hanya menjajakan mereka untuk kepentingan sesaat saja.


Jadi pemilih non PKS sangat cerdas. Jangan dikira pemilih NU terbuai dengan PKS hanya karena menampilkan foto Hasyim Asyari. Apalagi kalau ideologi PKS antagonistik terhadap ritual dan tradisi warga NU. Ini pertaruhan politik. Kalau berhasil, maka akan baik untuk jangka panjag. Tapi kalau tidak berhasil, justru PKS akan ditingglakan basis massa mereka sendiri.


Bagaimana dengan iklan terbarunya, apakah akan memunculkan resistensi?


PKS jangan terlalu ambisius untuk menggarap semua kalangan. Iklan PKS seolah-olah ingin mengolah semuanya. Tapi yang terjadi PKS tidak fokus, kehilangan prioritas, ingin gaet suara santri, ibu-ibu, anak-anak punk, malah akan kehilangan jati diri, malah kabur.


Saran saya, basis PKS adalah Islam modernis. Itu harus dirawat. Kedua, warga pemilih Islam, apa pun afilisainya apakah modernis dan tradisionalis, atau kelompok pemuda yang kritis dan rasional, alau semua ditembak maka tidak akan dapat satu pun.


PKS bukan PDIP ataupun Golkar. PKS bukan case all party, tapi segmented party. Kalau mau tiru Golkar dan PDIP, ya harus mengubah platform. Jadi memang PR besar bagi PKS, dengan iklan partai terbuka, bagaimana dengan platform-nya? Apakah PKS terbuka dengan caleg nonmuslim atau presiden perempuan? Ini belum selesai dijawab oleh PKS.


Apakah iklan terbaru PKS ini sudah menunjukkan konsistensi PKS untuk menjadi partai terbuka?


Iklan terbaru PKS telah menunjukkan konsistensi PKS. Tetapi publik tidak terbodohi dengan iklan saja. PKS dalam satu sisi berhasil menjawab pertanyaan publik. Bahwa PKS menjadi partai terbuka, relatif konsisten. Tapi masalahnya, masyarakat tidak gampang terbuai dengan iklan saja, tapi ingin lihat tindak lanjut sebagai partai terbuka.


Konsistensi tidak hanya ditunjukkan dengan iklan, tapi yang paling riil, seperti menggaet suara permilih non muslim. Hal yang seperti ini yang akan dinilai oleh masyarakat.


Apakah simetris antara iklan politik dengan realitas politik?


Untuk kasus isu Palestina, awalnya PKS seperti tidak belajar dari masa lalu. PKS pada terjebak pada framing Palestina dengan isu agama. Tapi pada akhirnya aksi demonstrasi mengundang banyak tokoh lintas agama untuk bicara soal Palestina. Itu bagus sekali, untuk meyakinkan bahwa PKS telah berubah.


Di sisi lain caleg DPR, 99,31% beragama Islam itu pun dari kader internal mereka. Hanya ada satu atau dua caleg nonmuslim di daerah Maluku, Irjabar, dan Papua. Itu bukti nyata PKS belum berhasil mempluralkan calegnya. Jika benar PKS partai terbuka, tunjukkan dengan caleg mereka. Sulit bagi nonkader untuk masuk ke PKS, karena pada akhirnya diisi oleh caleg kader. Masyakat sulit menerima PKS sebagai partai terbuka. [P1]

PKS TERLALU AMBISIUS!

Wawancara
22/02/09


Jakarta - PKS dalam pekan ini kembali meluncurkan iklan politik. Kali iini parpol Islam itu tampil dengan ‘seribu wajah’ masyarakat Indonesia. Ada kesan PKS bekeinginan kuat tampil sebagai partai terbuka. Efektifkah?

Namun sayang, analis politik Charta Politika Burhanudin Muhtadi menilai, PKS tampak terlalu ambisius, seolah-olah ingin mengeruk seluruh segmen pemilih. "PKS tampak ambisius. Iklan itu menyiratkan elit PKS memang berkeinginan menjadi partai terbuka," papar Burhan kepada INILAH.COM, Kamis (22/1) di Jakarta.


Tapi, menurut dia, sulit bagi masyarakat untuk percaya bahwa PKS partai terbuka. "apalagi, jika melihat komposisi daftar caleg PKS yang didominasi oleh muslim. Itu pun dari internal kader PKS," tambahnya.


Apa alasan Burhan menyebut iklan PKS itu terlalu ambisius? Berikut ini wawancara lengkapnya:


Bagaimana tanggapan Anda terhadap klan politik terbaru PKS yang menampilkan beragam wajah masyarakat Indonesia?


Itu menunjukkan masih kuatnya elit PKS untuk keluar dari stigmatisasi partai eksklusif. Masih ada cita-cita besar PKS untuk keluar dari basis tradisional PKS. Jadi iklan dengan gambaran ikon dan figur yang di luar basis tardisional PKS itu, ada anak punk, ada PKS yang diartikan Partai Kiai dan Santri, ini jelas maksudnya untuk menyasar kalangan Islam tradisionalis.


Secara politik, ini benar. Itu taktik yang lebih panjang untuk memperbesar segmentasi mereka. Tetapi jangan sampai iklan PKS itu justru malah menggerogoti basis tradisional mereka sendiri. Ini pertentangan lama, menjaga massa lamanya dan mencari massa barunya yang lebih baik (al-Muhafadhotu ala al-qodimi al-sholih, wa al-akhdzu bi al-jadidi al-ashlah).


Seekstrim itukah implikasi dari iklan politik yang salah sasar?


Karena melihat trend survei saat ini, ijtihad politik PKS belum kelihatan sampai sekarang. Seperti iklan Soeharto, Ahmad Dahlan, dan Hasyim Asyari, semua survei belum begitu menampakkan hasilnya untuk PKS. Artinya, pemilih kita di luar PKS masih wait and see, apakah PKS serius atau hanya menjajakan mereka untuk kepentingan sesaat saja.


Jadi pemilih non PKS sangat cerdas. Jangan dikira pemilih NU terbuai dengan PKS hanya karena menampilkan foto Hasyim Asyari. Apalagi kalau ideologi PKS antagonistik terhadap ritual dan tradisi warga NU. Ini pertaruhan politik. Kalau berhasil, maka akan baik untuk jangka panjag. Tapi kalau tidak berhasil, justru PKS akan ditingglakan basis massa mereka sendiri.


Bagaimana dengan iklan terbarunya, apakah akan memunculkan resistensi?


PKS jangan terlalu ambisius untuk menggarap semua kalangan. Iklan PKS seolah-olah ingin mengolah semuanya. Tapi yang terjadi PKS tidak fokus, kehilangan prioritas, ingin gaet suara santri, ibu-ibu, anak-anak punk, malah akan kehilangan jati diri, malah kabur.


Saran saya, basis PKS adalah Islam modernis. Itu harus dirawat. Kedua, warga pemilih Islam, apa pun afilisainya apakah modernis dan tradisionalis, atau kelompok pemuda yang kritis dan rasional, alau semua ditembak maka tidak akan dapat satu pun.


PKS bukan PDIP ataupun Golkar. PKS bukan case all party, tapi segmented party. Kalau mau tiru Golkar dan PDIP, ya harus mengubah platform. Jadi memang PR besar bagi PKS, dengan iklan partai terbuka, bagaimana dengan platform-nya? Apakah PKS terbuka dengan caleg nonmuslim atau presiden perempuan? Ini belum selesai dijawab oleh PKS.


Apakah iklan terbaru PKS ini sudah menunjukkan konsistensi PKS untuk menjadi partai terbuka?


Iklan terbaru PKS telah menunjukkan konsistensi PKS. Tetapi publik tidak terbodohi dengan iklan saja. PKS dalam satu sisi berhasil menjawab pertanyaan publik. Bahwa PKS menjadi partai terbuka, relatif konsisten. Tapi masalahnya, masyarakat tidak gampang terbuai dengan iklan saja, tapi ingin lihat tindak lanjut sebagai partai terbuka.


Konsistensi tidak hanya ditunjukkan dengan iklan, tapi yang paling riil, seperti menggaet suara permilih non muslim. Hal yang seperti ini yang akan dinilai oleh masyarakat.


Apakah simetris antara iklan politik dengan realitas politik?


Untuk kasus isu Palestina, awalnya PKS seperti tidak belajar dari masa lalu. PKS pada terjebak pada framing Palestina dengan isu agama. Tapi pada akhirnya aksi demonstrasi mengundang banyak tokoh lintas agama untuk bicara soal Palestina. Itu bagus sekali, untuk meyakinkan bahwa PKS telah berubah.


Di sisi lain caleg DPR, 99,31% beragama Islam itu pun dari kader internal mereka. Hanya ada satu atau dua caleg nonmuslim di daerah Maluku, Irjabar, dan Papua. Itu bukti nyata PKS belum berhasil mempluralkan calegnya. Jika benar PKS partai terbuka, tunjukkan dengan caleg mereka. Sulit bagi nonkader untuk masuk ke PKS, karena pada akhirnya diisi oleh caleg kader. Masyakat sulit menerima PKS sebagai partai terbuka. [P1]

Muhammadiyah Didik Pelajar Palestina


Politik
23/01/2009

Surabaya - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur memberikan sekolah gratis bagi 200 pelajar dan mahasiswa Palestina. Tingkatannya, mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga perguruan tinggi untuk bersekolah di lembaga-lembaga pendidikan milik Muhammadiyah di Jatim.


"Jumlah pelajar dan mahasiswa Palestina yang diberi pendidikan gratis pada tahun mendatang bisa bertambah lagi," kata Ketua PWM Jatim Syafiq Mughni didampingi Ketua Majelis Dikdasmen Imam Robandi di Surabaya, Kamis (22/1).


Syafiq mengatakan dalam rangka memberikan sekolah gratis tersebut warga dan pimpinan Muhammadiyah Jatim siap menampung para pelajar dan mahasiswa Palestina, maupun ditempatkan di panti asuhan dan pesantren yang dikelola Muhammadiyah.


"Para anggota Muhammadiyah yang dermawan termasuk Bupati Lamongan, H. Masfuk, menyatakan siap menjadi orang tua asuh bagi pelajar dan mahasiswa Palestina tersebut. Tahun depan jumlahnya bisa bertambah lagi," ujarnya.


Syafiq mengatakan pihaknya sudah menghubungi Duta Besar Palestina di Indonesia dan selanjutnya akan diatur oleh bidang hubungan luar negeri Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta.


Menurut Syafiq, pihaknya juga telah melakukan penggalangan dana melalui pimpinan cabang, pimpinan ranting, amal usaha, masjid dan mushola, serta berhasil mengumpulkan dana sebesar 500 juta rupiah yang akan dikumpulkan di pimpinan pusat.


"Nantinya pimpinan pusat Muhammmadiyah akan mengirimkan bantuan tersebut ke rakyat Palestina," cetusnya.


Pada kesempatan tersebut Syafiq juga menyampaikan terima kasih kepada organisasi Islam dan non keagamaan yang telah melakukan sejumlah aksi menentang invasi Israel ke Palestina. [*/nng]

Selasa, 20 Januari 2009

Dukung Pembebasan Palestina,Ribuan Umat Islam Bojonegoro Salat Gaib




Bojonegoro - Setelah melakukan konvoi di sejumlah jalan protokol sekitar pukul 10.30 WIB sebanyak 10.000 lebih umat Islam di Kabupaten Bojonegoro menggelar salat gaib di Alun-alun Kota Bojonegoro, Selasa (20/1/2009).

Selain salat gaib, massa yang tergabung dalam Forum Umat Islam Bojonegoro (FUIB) itu juga menggelar panggung kesepakatan mengecan zionisme di depan Pemkab Bojonegoro.

Hadir dalam panggung tersebut Bupati Bojonegoro, Drs Suyoto, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, Imam Mawardi, Ketua Paguyuban Umat Beragama (PUB), anggota Komisi B DPRD Bojonegoro, Qohar Mahmudi, dan beberapa aktivis Kabupaten Bojonegoro.

Pantuan beritajatim.com di lapangan menyebutkan, kalau setelah salat gaib yang dipimpin Imam Mawardi dari MUI Jatim tersebut, peserta aksi langsung memadati jalan Mas Tumapel Kota Bojonegoro.

Di depan peserta aksi, Imam Mawardi mengatakan, kalau umat muslim di Palestina wajib diberi simpati sesama saudara muslim.

"Jangan sampai percaya dengan akal bulus dari Zionis Israel yang berpura-pura sepakat dengan genjatan senjata. Sebab, itu hanya trik saja," terang Imam Mawardi.

Diterangkan, pihaknya akan membantu semampunya sebagai saudara muslim. Jangan sampai, warga muslimin hanya berpangku tangan melihat kedzoliman ini.

Sementara itu Bupati Suyoto juga mengecam keras aksi tindakan brutal Israel. Pihaknya juga berempati kepada para korban yang kebanyakan wanita dan anak-anak tersebut.

"Sebagai sesama umat Islam memang sudah seharusnya bersimpati," kata politisi yang juga Ketua DPW PAN Jatim tersebut.[ted]
Solidaritas Palestina
Setelah melakukan konvoi di sejumlah jalan protokol sekitar pukul 10.30 WIB sebanyak 10.000 lebih umat Islam di Kabupaten Bojonegoro menggelar salat gaib di Alun-alun Kota Bojonegoro, Selasa (20/1/2009).
BERITA JATIM : Abdul Qohar

Di Konjen AS, Mahasiswa Muhammadiyah Kutuk Israel

06 Januari 2009

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Surabaya yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi, Selasa (06/01) menggelar aksi protes dan mengutuk kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina. Aksi digelar tak jauh dari Konjen Amerika Serikat di Surabaya.

“Karena kami menganggap Amerika Serikat adalah sekutu Israel, antek Zionis. Aksi ini merupakan kepedulian serta kutukan pada kekejaman Israel. Kekejaman Israel tak lebih dari setan yang dilaknat ALLAH,” ujar ILHAM juru bicara massa aksi.

Bergerak dari lapangan Bungkul di Jl. Raya Darmo, sekurangnya 50 orang aktivis mahasiswa Muhammadiyah tersebut juga membagikan pernyataan sikap kepada pengguna jalan yang melintas dikawasan Raya Darmo.

Dengan mendapat kawalan ketat dari Polisi, massa aksi tertahan dibalik garis kuning batas unjuk rasa yang dibuat Polisi. Namun demikian aksi tetap berlangsung dengan diwarnai aksi teatrikal, yang menceritakan kekejaman dan kebrutalan Israel.

“Kami ingin menyerukan kepada masyarakat Surabaya. Inilah saatnya kita menyatukan kekuatan menghancurkan Israel termasuk antek-antek dan kaum Zionis. Allahu Akbar!!! Allahu Akbar!!!,” teriak ILHAM.

Sementara itu usai memainkan aksi teatrialnya, mahasiswa dan sejumlah mahasiswi berjaket almamater merah Selasa (06/01) siang itu mencoba menembus barikade Polisi. Tetapi sesaat saja, karena kemudian aksi ditutup dengan doa bersama. Sebelumnya aktivis IMM Surabaya juga menggelar solat goib.(tok)

suarasurabaya.net

Senin, 19 Januari 2009

Din: Kalau Perlu Jadi Provokator!

Citizen Journalism
20/01/2009



Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, datang ke Cirebon dalam rangka Milad Muhammadiyah ke 99 yang diselenggarakan Pimpinan Muhammadiyah Daerah (PDM) Cirebon, serta peresmian pembangunan tahap kedua Gedung Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) dan beberapa peresmian amal usaha di lingkungan Muhammmadiyah Cirebon.


Din Syamsuddin diterima Bupati Cirebon Dedi Supardi,di rumah dinasnya. Di Pendopo Kabupaten ini juga berlangsung acara Milad Muhammadiyah dihadiri tidak kurang dari 3.000 warga Muhammadiyah.


Dalam kesempatan itu, Din sudah mulai memperkenalkan isu-isu Muhammadiyah yang akan segera menggelar Muktamar satu abad. "Muktamar Muhammadiyah satu abad, akan diselenggarakan tahun 2010 di kota kelahirannya yakni di Yogyakarta. Untuk menyongsong Muktamar Muhammadiyah ini, saya mengajak warga Muhammadiyah meningkatkan prestasi, “ ujar Din.


Itulah sebabnya sejak awal terpilihnya sebagai Ketua Umum Muhammadiyah, Din memutuskan untuk datang ke daerah hanya untuk meresmikan amal usaha Muhammadiyah, seperti yang dilakukannya di Cirebon. Hal itu, menurut Din dilakukan agar Muhammadiyah melakukan pembangunan di segala bidang.


"Kita sudah memiliki ratusan rumah sakit dan universitas. Maka, agar amal usaha itu bermanfaat, khususnya prestasi universitas yang dimiliki Muhammadiyah perlu digalakkan. Prestasi yang dimaksud adalah prestasi akademik agar kader-kader kita bisa dikenal handal dalam penelitian-penelitian dan handal dalam prestasi pembangunan yang lain, sehingga kader-kader kita menjadi tokoh-tokoh berkemampuan tinggi dan dikenal masyarakat luas," ujarnya.


"Kalau perlu, pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus menjadi 'provokator' positif untuk bangsa ini, agar memicu dinamisasi secara umum. Saya berharap, mulai saat ini Muhammadiyah harus bisa ikut menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa. Kita selama ini mungkin baru menjadi parth of the problem (bagian dari masalah) dari sekian persoalan bangsa. Kita harus menjadi penggerak terdepan dalam pemberantasan kemiskinan, kebodohan, dan buta aksara," katanya.


Lebih lanjut ,Din mengatakan bahwa perlu adanya orientasi pendidikan ke arah pembentukan watak bangsa. Terutama untuk menghadapi globalisasi yang penuh dengan persaingan. Idealnya, pendidikan nasional harus mampu mendorong keunggulan dinamis bangsa.


Oleh karena itu, pendidikan harus berorientasi nilai, bukan sekedar pengajaran semata. Dengan adanya perubahan orientasi pendidikan khususnya, maka diharapkan terwujudnya masyarakat yang cerdas dan ahli, sehingga tak akan lagi kemiskinan dan kebodohan yang melekat kepada bangsa kita kelak.


Untuk mendukung ucapannya, Din bercerita, bahwa suatu saat dirinya pernah diundang ke PBB untuk membahas berbagai persoalan yang berkaitan dengan kemiskinan. Karena yang diundang hanya 12 tokoh agama.


"Tapi saya sedih, meskipun saya diundang mewakili Asia, ternyata saya baru sadar bahwa undangan itu sama saja dengan mengklaim bahwa Indonesia adalah negara miskin. Ketika saya dimintai bagaimana meningkatkan pengentasan kemiskinan, maka saya meniru 'gaya' pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan. Saya bilang di PBB, bahwa kita akan mengamalkan Al Qur'an Surat Al Ma'uun. Kita akan berdayakan warga miskin agar bangkit dan hidup yang lebih baik," kata Din.


Yang perlu dilakukan adalah, perlu dibangkitkannya semangat Muhammadiyah agar warganya bisa menjadi kekuatan yang dipertimbangkan keberadaannya.


Agar menjadi kuat, harus ada persatuan. Jauhkan konflik, jauhi gesekan yang melelahkan. Kebersamaan adalah sangat penting untuk membentuk masyarakat yang kuat. Maka, jika semua menjadi kuat, Indonesia akan menjadi negara yang terhormat. Bukan menjadi negara yang tercerai berai.


Edy Kuscahyanto, edykus@cbn.net.id (inilah.com)

Suriah: Israel Teroris Pengecut!

Politik
20/01/2009



Kuwait - Presiden Suriah, Bashar al-Assad mengajak negara-negara Arab mendeklarasikan Israel sebagai negara teroris. Tapi, kini teroris itu kecut dan meninggalkan Jalur Gaza.


"Saya meminta pertemuan (negara-negara) Arab secara resmi mendeklarasikan Israel sebagai negara teroris atas kejahatan yang mereka lakukan di Gaza," ujar Assad dalam pertemuan negara-negara Arab di Kuwait, Senin (19/1).


Untuk itu, negara-negara Arab juga harus menunjukkan dukungan penuh terhadap pejuang Palestina. Dukungan itu harus diberikan dalam bentuk kesatuan negara-negara Arab.


Israel melancarkan serangan militer ke Jalur Gaza sejak 27 Desember untuk menghancurkan kemampuan Hamas melepas roket ke kota-kota Israel. Israel kemudian memaksakan gencatan senjata, menghentikan operasi militernya sejak Minggu (18/1), setelah gagal meraih ambisinya.


Hamas juga mengultimatum gencatan senjata itu harus diikuti penarikan mundur pasukan Israel dari Gaza dalam waktu seminggu. Setelah itu, gencatan senjata secara permanen baru bisa didiskusikan.


"Gencatan senjata bukan berarti akhir dari agresi karena kekuatan penjajah masih di Gaza," tutur Assad. [I4]


inilah.com

Hamas: Kita Menang, Damai Lebih Bijak

Politik
20/01/2009

Hamas: Kita Menang, Damai Lebih Bijak

Ismail Haniyah

Pemimpin Hamas Ismail Haniyah menilai serangan tiga pekan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza adalah sebuah kegagalan. Namun, ia menilai akan lebih bijak jika organisasinya mempertimbangkan untuk menyatakan gencatan senjata.


“Musuh kita telah gagal mencapai tujuannya,” ucapnya dalam pidato kemenangan Hamas, seperti disiarkan televisi Hamas dan dikutip Haaretz, Senin (19/1).


Menurutnya, perang di Gaza yang telah memakan korban 1.300 jiwa warga Gaza and 13 tentara Israel adalah sebuah kemenangan Palestina. Namun, pertimbangan untuk melakukan gencatan senjata sejak Minggu (18/1) adalah hal bijak dan patut diperhitungkan.


Hamas sebelumnya juga telah mengumumkan gencatan senjata kepada para militannya di Gaza. Mereka juga memberi kesempatan kepada Israel untuk menarik pasukannya dari garis teritori.


“Kami menyatakan bahwa perlawanan rakyat Palestina di Jalur Gaza akan dihentikan. Kami juga meminta keberadaan pasukan musuh (Israel) harus ditarik dari Gaza selama sepekan,” kata tokoh Hamas di Damaskus Moussa Abu Marzouk. [nuz]


inilah.com

Menhan Israel Tiba-tiba Jadi 'Banci'

Politik
20/01/2009

Ehud Barak

Tel Aviv - Setelah gagal dalam perang di Jalur Gaza, Menteri Pertahanan Israel berubah jadi pengecut. Dia bahkan tak berani berhadapan dengan mahasiswa di Tel Aviv.


Menhan Ehud Barak, Senin (19/1), harusnya mengunjungi sebuah Fakultas Hukum Universitas Tel Aviv. Tapi, dia kemudian membatalkannya setelah mahasiswa membuat grafiti di dinding kampus dan menyebut dirinya sebagai pembunuh.


Harian Yediot Ahronot melaporkan, insiden itu muncul setelah Israel melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza. Selama 22 hari, serangan itu membunuh sedikitnya 1.300 orang, sebagian di antaranya wanita dan anak-anak.


Grafiti itu sendiri digambar para mahasiswa di pintu masuk Fakultas Hukum. Tulisan tersebut mengecam Barak sebagai penjahat kemanusiaan.


Tel Aviv dikecam dunia internasional atas serangan brutal di Jalur Gaza itu. Di dalam negeri, serangan itu juga mendapat cibiran karena serdadu Israel gagal mewujudkan impian utamanya. [I4]

Koalisi Parpol Islam Karena Kepentingan

Politik
19/01/2009

Jakarta – Partai politik Islam yang akan bertarung di Pemilu 2009 diperkirakan masih akan melakukan koalisi. Hanya saja, koalisi yang akan terjadi bukan karena kesamaaan ideologi yang diusung, namun lebih kepada kepentingan yang sama.


Menurut pengamat politik Universitas Airlangga, Surabaya, Airlangga Pibadi, proses koalisi yang berlangsung bisa saja karena identitas atau aliran politik. Namun, alasan itu bukan menjadi hal utama parpol Islam berkoalisi.


"Jadi koalisi parpol Islam dan dengan parpol nasionalis karena political power yang besar," ucapnya, saat berbincang dengan INILAH.COM, di jakarta, Senin (19/1).


Ia tidak melihat adanya parpol Islam yang ideal. Sebab masing-masing parpol memiliki kelebihan dan kekurangan. Apalagi, kecenderungan parpol hanya menjalin hubungan dengan konstituen ketika menjelang pemilu. Sehingga, lanjutnya, selama pemilu belum diselenggarakan parpol seakan membiarkan konsitituennya.


"Parpol tidak mencoba merawat dan membangun hubungan yang erat agar parpol menjadi media atau katalis selama sebelum pemilu. Sehingga praktis parpol digunakan untuk kepentingan praktis elitenya untuk menuju kekuasaan," pungkasnya. [jib/nuz]

Din Pancing Reaksi Politisi Islam

Pemilu 2009
18/01/2009

Jakarta - Pernyataan Din Syamsuddin bahwa parpol Islam membubarkan diri saja, dinilai sebagai upaya Ketua Umum PP Muhammadiyah itu untuk memancing reaksi para elit parpol Islam. Dengan begitu, ia bisa meningkatkan posisi tawarnya sebagai capres dalam Pemilu 2009.


Hal itu dikemukakan pengamat politik Universitas Airlangga, Surabaya, Airlangga Pribadi. "Hikmahnya, diharapkan terjadi dialog antara Pak Din dan parpol Islam. Jadi ini hanya upaya pak Din untuk menaikkan bargaining positioning," jelas Airlangga kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu ((18/1).

Menurut dia, parpol-parpol Islam tak perlu membuabarkan diri hanya karena alasan tak mau berkoalisi dalam satu kekuatan. Sebab, kata dia, apa yang terjadi saat ini hanyalah ketidaksepahaman antara Islam dan nasionalis.


"Yang terjadi saat ini adalah proses interaksi saling pehamaman dari Islam dan nasionalis. Artinya ada kesadaran dari Islam dengan nasionalis. Yang penting adalah dialog satu sama lain," katanya.


Airlangga melihat interaksi antara parpol Islam dan nasionalis saat ini sudah pada tahap yang menggembirakan. Sebab, keduanya sudah tidak lagi berbicara Islam dan nasionalis, tapi hal yang lebih konkret.


"Yakni bagaimana menciptakan hukum yang berkeadilan dan bagaimana membebaskan negara dari kemiskinan," ujarnya. [jib/nuz]

Din Sangkal Ngambek Idenya Tak Laku

Politik
17/01/2009


Jakarta - Ide agar parpol berbasis Islam bersatu dalam Poros Tengah II tidak laku. Buntutnya, sang penggagas, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, menyerukan agar parpol Islam bubar saja. Ngambek?


"Bukan begitu. Lagi pula itu bukan merupakan gagasan, tapi itu sudah saya lakukan, namun baru di ranah sosial. Saya cuma berharap kalau di ranah sosial saja bisa, kenapa tidak dibawa ke politik," cetus Din kepada INILAH.COM usai diskusi bertopik 'Poros Tengah Jilid II' di Warung Daun, Pakubuwono, Jakarta, Sabtu (17/1).


Diakui Din, memang untuk menghilangkan dikotomi Islam-Nasionalis itu tidak mudah, karena sudah terbentuk secara historis. Itu sebabnya koalisi strategis dalam Poros Tengah II sebenarnya bisa mencairkan dikotomi tersebut.


"Maksudnya partai Islam lebih baik bubar itu karena kalau tidak mau ada dikotomi ya nggak usah bikin partai berbasis agama," ujar Din sambil tersenyum.


Mengenai apa yang seharusnya dilakukan parpol berbasis Islam sekarang, Din mengingatkan perolehan suara mereka belum ada lagi yang pernah melebihi prestasi Partai Masyumi yang memperoleh suara signifikan sebesar 43 persen.


"Yang saya amati, partai Islam sekarang malah mengambil alih suara dari kawannya sendiri. Partai Islam seolah-olah hanya jadi pelengkap saja di pemilu. Saya hanya ingin bagaimana partai Islam yang sudah ada saat ini bersatu," harap Din. [mut/sss]

PKS Ketakutan Pernyataan Din

Pemilu 2009
17/01/2009

Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera menilai Din Syamsuddin sebagai politisi muda yang berpikiran kuno. Pernyataan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu bahwa partai politik berbasis massa Islam sebaiknya dibubarkan saja, juga dinilai sebagai pemikiran yang tak berdasar.


"Ada kekeliruan dari pernyataan Pak Din. Dia temasuk orang yang mewarisi pikiran lama yang memandang seolah-olah kita antaragama bersitegang dan tidak menyatu, seolah-olah partai menjual agama," ketus Wasekjen PKS Fahry Hamzah kepada INILAH.COM usai diskusi bertopik 'Poros Tengah Jilid II' di Warung Daun, Pakubuwono, Jakarta, Sabtu (17/1).


Ditegaskan dia, PKS sebagai salah satu partai berbasis Islam di Indonesia selama ini tidak pernah menjual agama dalam kampanyenya, melainkan ide. Itu sebabnya PKS menilai Poros Tengah II tidak bisa terjadi.


"PKS itu berkoalisi dengan partai apapun, walaupun beda agama. Karena demokrasi adalah seni dengan segala kemungkinan yang akan terjadi," ujar Fahry.

Menurutnya, penyebab kegagalan partai berbasis Islam dalam berpolitik dewasa ini karena mempertahankan pola konfigurasi kelompok kelas-kelas yang sebetulnya merupakan warisan zaman yang tidak baik.


Saat ini, jelas dia, PKS sedang mencoba melihat landscape yang lebih jujur dan tulus pada peta politik yang berkembang. Yakni, dikotomi Islam-Nasionalis haruslah berakhir.


"Menurut saya reputasi agama saat ini cukup rendah. Orang melihat, bila agama nempel di partai, nanti partainya busuk. Kami sangat sensitif kepada kecurigaan orang terhadap partai berbasis Islam. Jadi, kenapa agama yang disalahkan?" tukasnya. [mut/sss]

Din Kecewa pada Parpol Islam

Pemilu 2009
17/01/2009

Jakarta - Menyadari rencana pembentukan Poros Tengah II yang digagasnya ditolak, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin kecewa berat. Dia pun menyarankan parpol Islam bubar saja, karena dinilai tak berani mengambil sikap dalam berkoalisi memperjuangkan umat.

"Kegagalan partai-partai keagamaan saat ini karena tidak cukup tulus untuk mencairkan dikotomi Islam-nasionalis. Kalau partai Islam mau tidak ada dikotomi Islam-nasionalis, maka sebaiknya bubarkan saja partai Islam," ketus Din dalam diskusi bertopik 'Poros Tengah Jilid II' di Warung Daun, Pakubuwono, Jakarta, Sabtu (17/1).

Hal itu dikatakan Din, karena parpol Islam saat ini menilai koalisi yang digagasnya malah akan menguatkan dikotomi itu. Padahal, selama ini parpol Islam selalu mempermasalahkan dikotomi antara Islam dan nasionalis.

"Sebenarnya dengan adanya koalisi ini justru akan mencairkan dikotomi itu, bukan menguatkan. Yang jelas koalisi ini jangan hanya dalam rangka pilpres saja. Ini ada titik temu, yakni kita ingin membangun Indonesia," jelasnya.

Menurut Din, koalisi strategis yang digagasnya bukan bertujuan untuk jangka pendek. Nantinya, koalisi itu juga ditujukan agar terbentuk mega koalisi kebangsaan yang disebutnya sebagai lingkar simpul-simpul kebangsaan.

"Untuk itu saya imbau, sebelum berkoalisi dengan parpol berbasis lain, ya lebih baik berkoalisi dengan sesama parpol Islam saja dahulu," pungkasnya. [mut/sss]

Imam Addaruqutni Deklarasikan Din Syamsudin dan Laskar Matahari

Sabtu, 17/01/ 2009

LAMONGAN, JATIM - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Matahari Bangsa (DPP-PMB), Imam Addaruqutni, mendeklarasikan pencalonan Din Syamsuddin sebagai Calon Presiden (Capres) RI di Grand Hotel Mahkota Lamongan, Sabtu (17/1) sore.

Menurut Imam Addaruqutni, deklarasi tersebut merupakan upaya PMB untuk meloloskan Din Syamsudin sebagai Cares pada Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang.

“Deklarasi PMB untuk mencalonkan Pak Din (pangilan Din Syamsudin) akan kami gelar di seluruh wilayah, baik di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) maupun di tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD). Ini merupakan upaya kita untuk semakin memantapkan mencalonkan Din Syamsudin sebagai Presiden RI periode 2009-2014,” kata Imam Addaruqutni saat didampingi Syafrudin Budiman SIP, Sekretaris PW PMB Jawa Timur ke Lamongan.

Dalam setiap deklarasi, lanjut Imam, selain untuk meningkat koordinasi partai, juga akan mensosialiasikan sosok Din Syamsudin. Sehingga seluruh kader PMB atau masyarakat umum mengetahui figur Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhamadiyah yang memiliki pemikiran ke depan tersebut.

“Din Syamsudin memiliki visi-visi kepemimpinan pembaruaan. Selain itu, pemahamannya secara konfrehensif tentang persoalan kebangsaan secara umum” terang Imam Addaruqutni yang juga menjelaskan Din Syamsudin memiliki integritas pribadi yang sudah teruji oleh sejarah.

Selain mendeklarasikan pencalonan Din Syamsuddin sebagai Capres, kedatangan Ketua Umum Partai Matahari Bangsa (PMB) Imam Addaruqutni di Grand Hotel Mahkota , juga mendeklarasikan Laskar Matahari, salah satu sayap PMB di wilayah kabupaten Lamongan.

Diharapkan, Laskar Matahari tersebut segera berkembang dan membentuk jaringan di seluruh kalangan muda, baik di internal organisasi Muhamadiyah maupun kalangan masyarakat umum di wilayah Lamongan.

Komari-kabarpemilu.com/kp011

Jumat, 16 Januari 2009

AMM Kecam Agresi Militer Israel







Jumat 16/01/2009

Foto News

Fotografer - Bagus Kurniawan

Ribuan anggota Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) DIY menggelar demo di simpang empat Kantor Pos Besar Yogyakarta, Jumat (16/01). Aksi ini untuk mengecam agresi militer Israel ke Palestina.

detik.com

Din Berharap Muktamar 2010 Monumental


Din Berharap Muktamar 2010 Monumental

Yogyakarta – "Saya berharap Muktamar Muhammadiyah 2010 benar-benar muktamar yang monumental, mampu melahirkan semangat baru bagi Muhammadiyah dalam memasuki abadnya yang kedua", kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Din Syamsuddin saat meresmikan Masjid KHA Dahlan dan gedung tahap akhir Kantor PDM Kota Yogyakarta di Jalan Sultan Agung, Sabtu (10/01/09).


Din optimis harapannya dapat menjadi kenyataan. Menurutnya, warga Muhammadiyah di Yogyakarta, khususnya Kota Yogyakarta sangat antusias menyambut pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah 2010.


Termasuk dukungan dari para kepala daerah di Yogyakarta, diantaranya Walikota Yogyakarta Herry Zudianto sebagai ketua panitia pelaksana. Bahkan Pemkot Yogya, ungkap Din, berencana menjadikan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-alun Utara tahun 2010 sebagai Sekaten akbar menyambut Muktamar.


Sedang di bulan Juni 2009, akan digelar pagelaran kolosal menyongsong 1 abad Muktamar Muhammadiyah Langen Carita Suminaring Suryo Cahyaning Nagari di stadion Mandala Krida Yogyakarta.


Sementara itu, Ketua panitia pembangunan Marwan DS mengatakan, pembangunan masjid dan gedung tahap akhir PDM Kota Yogyakarta yang dimulai tanggal 10 Januari 2008 menghabiskan biaya 3,1 miliar lebih.


Bangunan berlantai 3 tersebut didirikan di atas tanah seluas 1.562 m2. Dalam kesempatan itu, panitia menghimpun dana solidaritas rakyat Palestina yang disalurkan lewat PP Muhammadiyah. Dana yang terkumpul sebesar Rp 4.050.100 dan 50 dolar Singapura.(mac)

PMB: Biar Aja PAN Janjikan Rp10 M


Politik
16/01/2009

Jakarta - Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir mengiming-imingi kadernya uang Rp 10 miliar apabila bisa memenangkan Pemilu 2009. Namun, Partai Matahari Bangsa (PMB), yang sering diidentikkan dengan partai pecahan PAN mengaku tidak ambil pusing atas hal itu.

"Nggak masalah. Saya melihat itu sebagai salah satu cara untuk membesarkan partai," kata Ketua Umum DPP PMB Imam Addaruqutni, saat berbincang dengan INILAH.COM,, di Jakarta, Jumat (16/1).


Bahkan menurutnya, bila ada seseorang atau partai yang akan memberi uang, itu bisa diterima saja, tidak masalah. Yang harus diingat, lanjut mantan anggota Fraksi PAN DPR itu, masyarakat harus tahu suara partai itu harus independen.


Walaupun begitu, Imam mengingatkan agar berhati-hati menerapkan hal itu, karena bisa terindikasikan adanya politik uang. Setiap orang yang mengobral uang banyak sebelum pemilu, menurutnya, sarat dengan kepentingan. "Dia akan meminta ganti dan hitung-hitungan jika nanti terpilih," nilai Imam.


Secara pribadi, Imam mengimbau agar masyarakat tidak memilih partai yang memberi iming-iming dana yang besar. "Jangan pilih partai jual beli suara," ujarnya.


Mantan Ketua Pemuda Muhammadiyah ini menambahkan, PMB sendiri akan berjuang tidak mengumbar uang, karena memang partai yang mengklaim memiliki konstituen warga Muhamadiyah ini tidak memiliki banyak uang. Namun begitu PMB tetap optimistis bisa mendapatkan suara yang signifikan di Pemilu 2009.


"Karena target kami adalah pada masyarakat dan kantong massa yang tidak menemukan partai yang aspiratif," pungkasnya. [nng/nuz]


inilah.com

Bagi-bagi Duit, PAN Takut PMB


Politik
16/01/2009

Jakarta - Iming-iming Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir yang akan membagikan duit Rp 10 milyar untuk menyemangati calegnya, telah menunjukan adanya ketakutan dari partai berlambang matahari itu kehilangan suara. Saat ini ada Partai Matahari Bangsa (PMB) yang merupakan pecahan dari PAN.

"Ini menunjukkan PAN takut kalah karena ada saingan yakni PMB yang juga didukung oleh warga Muhammadiyah. Partai macam ini wajar takut mengalami penyusutan suara. Karena partai seperti ini tidak memiliki keistimewaan, makanya swingvoters-nya banyak karena tidak bisa mempertahankan," kata pengamat politik UI Boni Hargens kepada INILAH.COM, Jakarta, Jumat (16/1).


Bony mengatakan SB sapaan akrab Soetrisno Bachir seharusnya tidak perlu menjanjikan hadiah seperti itu. Karena menurut Boni, hal seperti itu dapat berdampak pada praktek money politic ataupun pencurian suara.


"Karena caleg-calegnya akan terus berfikir bagaimana caranya agar menang dan mendapatkan hadiah itu. Arahnya bisa menghalal segala secara untuk menang. Politik itu bukan bicara uang, tapi bicara komitmen, kualitas dan program partai," katanya.


Bila hal ini dibiarkan PAN, kata Boni, akan mengubah pemilu sebagai proses demokrasi jadi pemilu sebagai proses transaksi. "Ini akan menjadikan pemilu seperti pasar dan ini merupakan kultur yang buruk," pungkasnya. [mut/bar]


inilah.com

SB KURANG DIMINATI WARGA NU

Politik
16/01/2009


Malang - Soetrisno Bachir terus melakukan safari politik ke daerah-daerah jelang Pemilu 2009. Bukan hanya menarik warga Muhammadiyah, Ketua Umum DPP PAN juga cari perhatian ke warga NU.

SB mengungjuni pemilih di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, yang merupakan basis Nahdliyyin, Jumat (16/1). Namun kehadiran pengusaha asal Pekalongan tersebut kurang menarik perhatian. Massa yang hadir jumlahnya hanya berkisat puluhan orang saja dibandingkan undangan yang disebarkan.


Meski sepi, SB tetap melakukan sambutannya di depan massa pendukungnya. SB menyatakan, PAN menargetkan perolehan suara sebanyak 84 kursi atau sekitar 15% di nasional.

"Minimal setiap dapil satu kursi," katanya, di Hotel Tugu Kota Malang.


Menurutnya, selain target minimal setiap dapil satu kuris, dia juga menetapkan prioritas 7 dapil di Jatim yang harus mendapatkan dua kursi, di antaranya yaitu dapil Jatim satu, Surabaya dan Sidoarjo yang harus mendapatkan dua kursi. Pada Pemilu 2009, ia juga tidak menargetkan menjadi partai nomor 1 di Indonesia, tapi hanya berada di nomor urut 3.


"PAN ini bukan partai lama dan baru berumur belasan tahun, nanti pada pemilu 2014 kita punya taret untuk menjadi partai nomor 1," ujarnya optimistis.


Selain ke Malang, SB juga mengunjungi beberapa daerah lain di Jawa Timur dan Madura selama 4 hari sejak Kamis hingga Minggu. "Total 11 dapil yang akan dikunjungi, sekarang sudah 9 dapil, jadi kurang dua dapil lagi," harapnya.


[beritajatim.com/ana]

Din Syamsuddin Serukan Pembubaran PBB

12 January 2009

JIKA HANYA MENJADI KEPANJANGAN TANGAN NEGARA ADIKUASA


MAKASSAR--Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga Ketua PPIP (Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina/The Indonesia-Palestine Friendship Initiative), di hadapan sekitar 5 ribu massa Forum Ummat Islam Makassar, Minggu (11/1) menyatakan keinginannya agar lembaga PBB dibubarkan saja apabila hanya menjadi kepanjangan tangan negara adikuasa seperti Amerika Serikat dan sekutunya Israel.

Pernyataan Din Syamsuddin ini, terkait dengan membangkangnya Israel atas resolusi PBB untuk gencatan senjata dan melakukan perundingan, namun terbukti hanya disambut dingin oleh negara Zionis dan bahkan Amerika Serikat. Atas pernyataannya itu, massa FUI Makassar langsung menyambutnya dengan takbir sehingga menggetarkan Masjid Raya Makassar, tempat pertemuan tabligh akbar berlangsung.

Kepada masyarakat Makassar khususnya maupun masyarakat Indonesia pada umumnya, Din mengajak untuk saling membantu terhadap saudara-saudara kita yang ada di Gaza agar segera terbebas dari derita akibat aksi zionisme yang dilakukan Israel.

"Namun saya berpesan, agar bantuan dilakukan dalam bentuk obat-obatan, makanan, dan sandang, maupun dana. Tidak dalam bentuk lain. Rakyat Gaza, sekarang ini hanya membutuhkan itu. Bukan bantuan pasukan perang ke sana,"ujar Din.

Din Syamsuddin kemudian menjelaskan lebih lanjut, bahwa alhamdulillah, di Indonesia sudah beberapa lembaga melakukan aksi solidaritas untuk Palestina. Aksi-aksi solidaritas tersebut dinilai Din sangat bagus, dan akan membangkitkan dunia internasional betapa pentingnya menghargai manusia dan bukan malah melakukan pembunuhan, penyiksaan, dan kebiadaban seperti yang dilakukan israel.

"Saya yakin, tindakan Israel membunuhi warga Gaza adalah sebuah kebiadaban. Sebuah perbuatan keji yang tak memiliki perikemanusiaan. Kita harus menyerukan agar Israel segera berhenti berbuat dzolim seperti itu,"tambahnya.

Din lalu menceritakan bagaimana dia bersama 100 tokoh Masyarakat Madani Indonesia terpaksa menggeruduk perwakilan PBB di Jakarta seminggu lalu. Kepada PBB yang ada di Jakarta, Din kemudian menyerahkan statemen berisi seruan agar PBB segera bertindak menghentikan aksi Israel.

"Kami tidak berhenti di situ. Sehari setelah menghadap PBB, saya juga mengajak teman-teman untuk mendatangi Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Saya bersama kawan-kawan tokoh lintas agama, lintas budaya, lintas profesi, mengirim surat kepada Presiden terpilih Barack Obama agar segera mengubah imej Amerika yang seperti kemarin-kemarin agar berubah menjadi Amerika yang baru,"jelasnya.

Jangan tergoda Politik Praktis

Sementara itu pada hari yang sama, di sela-sela Panen Raya Bandeng Desa Patani, Kecamatan Mappakasunggu Kabupaten Takalar,Sulawesi Selatan, din sempat menyentil seputar persolana pemilu. Menurut Din, berkaitan dengan dekatnya momentum Pemilu 2009 yang akan berlangsung beberapa bulan lagi, ternyata di matanya ada penilaian tersendiri. Din melihat, aktivitas politik praktis, kini telah banyak menggoda ormas ke-Islaman untuk terlibat terlalu jauh dalam dunia politik praktis tersebut. Akibat godaan-godaan itu, maka tidak jarang tugas utama dalam bidang dakwah mereka sering terabaikan.

Din Syamsuddin menambahi, godaan politik praktis akan semakin meningkat menjelang Pemilu 2009. Maka dari itu, Din terus mengingatkan agar warga Muhammadiyah tidak terpancing untuk terlibat aktif didalamnya dan bahkan mengabaikan tanggung jawab sebagai organisasi dakwah.

”Saya hanya mengingatkan, lebih baik Muhammadiyah jangan sampai berpaling dari jati dirinya sebagai ormas yang berjuang di jalur dakwah, kultural, pendidikan, dan kebudayaan. Jangan termakan oleh godaan apapun, termasuk godaan politik yang semakin luar biasa saat ini,” tegasnya.

"Keterlibatan penuh warga Muhammadiyah dalam politik praktis, apalagi sampai membawa nama institusi Muhammadiyah dapat saja mengganggu tugas utamanya dalam dakwah dan pendidikan. namun boleh saja kalau ada warga Muhammadiyah yang mau berpolitik praktis, menjadi pengurus partai atau caleg. Tetapi tetap harus ada yang menjaga gawang perjuangan Muhammadiyah ya,”pinta Chairman Centre for Dialogue and Cooperation among Civilization itu.

Din Syamsuddin kemudian memberikan syarat, asalkan dengan niatan baik, tidak ada larangan masuk dalam dunia politik Karena itu adalah bagian dari cara untuk memperjuangkan kepentingan ummat.

"Terkait dengan munculnya wacana untuk dicalonkan sebagai calon wakil presiden, saya perlu meminta persetujuan warga Muhammadiyah. Karena warga Muhammadiyah lah yang memberi mandat saya untuk memimpin Ormas yang didirikan KH Ahmad Dahlan itu. Kalau warga Muhammadiyah bilang tidak boleh, saya sami’na wa atho’na. Saya ikut. Kalau bilang boleh, saya belum tentu mau maju. Harus dihitung dulu,” jelasnya lagi.

Meski begitu, Din kembali memberikan wejangan. Bahwa, Muhammadiyah perlu fokus pada gerakan kebudayaan, pendidikan, dan dakwah. Sebab, menurut Din, Muhammadiyah bukan partai politik yang salah satu tugasnya membahas calon presiden dan wakil presiden. Karena yang membahas soal itu adalah partai politik.

"Tapi kalau ada yang meminta dari kader Muhammadiyah, ya kita senang lah,"ungkapnya.

Din meyakinkan, bahwa saat ini dirinya sama sekali tidak tergoda sedikitpun, apalagi berpaling dari tanggung jawabnya sebagai pengemban amanat warga Muhammadiyah.

Berdayakan Petambak Bandeng

Pada kesempatan itu, Din Syamsuddin sempat melakukan panen bandeng bersama kelompok Ruku Co'mo yang sukses memanen bandeng berkat pendampingan dari Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah. Panen kali ini, adalah panen perdana untuk kelompok Ruku Co'mo.

Din Syamsuddin mengaku gembira karena di tengah situasi krisis yang mendera bangsa, ternyata petambak warga Muhammadiyah justru bangkit untuk bisa bertahan hidup dan bahkan terus berkembang bersama para petambak lain dalam usaha mengembangkan usaha budidaya bandeng.

"Muhamammadiyah mesti menjadi pemecah persoalan. Menjadi problem solver. Bukan justru menjadi bagian dari masalah. Karena Muhammadiyah ini sejatinya dilahirkan untuk menyelesaikan persoalan,"ujar Din.

Diceritakan Din, saat dirinya diundang di di acara panen kentang oleh warga Muhammadiyah, ada sebuah kisah menarik. Jika sebelumnya warga setempat hanya sedikit warga Muhammadiyahnya, maka setelah panen kentang, mereka berbondong-bondong masuk menjadi warga Muhammadiyah dengan meminta KTA (Kartu Tanda Anggota) Muhammadiyah.

"Rupanya, mereka tertarik dengan sistem pendapingan petani oleh relawan MPM. Mereka merasa terbantu karena berkat pendampingan MPM, maka pendapatan petani menigkat lebih dari separuh sebelum mereka mendapatkan pendampingan MPM. Juga, modal yang dibutuhkan ternyata lebih sedikit berkat bimbingan para anggota MPM yang terjun langsung ke masyarakat.

(http://www.m-dinsyamsuddin.com)

Dihadiri Din Syamsuddin, Tabligh Akbar FUI Kumpulkan Rp 161 Juta

11 January 2009

Makassar - Ribuan jamaah muslim memadati tabligh akbar "Untukmu Palestinaku" yang digelar Forum Umat Islam (FUI) Sulawesi Selatan, di Masjid Raya Makassar (11/1).

Selain mengutuk serangan Israel yang mengakibatkan lebih dari 800 warga Palestina, dalam tabligh akbar ini panitia juga membuka bursa lelang barang sumbangan jamaah yang hasilnya akan dikirim langsung ke Palestina. Dalam aksi penggalangan dana tersebut panitia berhasil mengumpulkan dana lebih dari Rp 161 juta.

Menurut salah satu koordinator aksi FUI Sulsel, Ustadz Rahmat Abdurrahman, tidak ada jalan lain bagi umat Islam selain melakukan jihad fisabilillah. "Menyumbangkan harta benda kepada warga Palestina adalah salah satu bentuk jihad fisabilillah." tutur Ustadz Rahmat.

Tabligh Akbar ini juga sempat menghadirkan Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, selama kurang dari setengah jam. Dalam pidatonya, Din berharap pada Barack Obama agar mengambil sikap dan peduli pada penderitaan rakyat Palestina yang diserang Israel. "Seharusnya PBB memberi sanksi pada Israel sebagai penjahat perang," ungkap Din yang disahuti takbir dari jamaah.

Ustadz Rahmat juga membacakan beberapa poin pernyataan sikap FUI Sulsel, yakni meminta pemimpin-pemimpin negara Islam agar mengirim pasukan militer untuk membebaskan penderitaan rakyat Palestina. FUI Sulsel juga berharap Dewan HAM PBB di Den Haag agar menuntut Israel sebagai penjahat kemanusiaan.

Tabligh akbar ini juga berhasil mendeklarasikan Komite Umat (Komat) untuk Palestina. Para deklarator dari perwakilan ormas Islam di Sulsel berharap KOMAT Palestina bisa menyalurkan bantuan ke Palestina secara cepat, tepat dan profesional sesuai syariah.

http://www.m-dinsyamsuddin.com/