Antara - Kamis, 7 Mei 2009
Hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2009 yang disetorkan KPU Jatim ke KPU Pusat (4/5), akhirnya disahkan.
"Alhamdulillah, hasil rekapitulasi suara Pemilu 2009 yang kami lakukan akhirnya disahkan pada Rabu (6/5) pukul 23.00 WIB," kata anggota KPU Jatim, Nadjib Hamid, kepada ANTARA melalui pesan singkat (SMS), Kamis pagi.
Hal itu, katanya, berkat dukungan, kerja sama, dan doa dari masyarakat Jawa Timur, meski sejumlah partai politik (parpol) di Jatim masih pro-kontra dalam menyikapi hasil rekapitulasi suara itu.
"Akhirnya, perjuangan kami dan doa masyarakat Jatim ada hasilnya, setelah kami berada di Jakarta selama 3-4 hari," katanya.
Ia mengemukakan hal itu terkait hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2009 yang disetorkan lima anggota KPU Jatim ke KPU Pusat untuk diputuskan menjadi ketetapan. Mereka ke Jakarta dengan dipimpin ketuanya, Nikmatul Hidayati SIP (4/5).
Selain Nikmatul, anggota KPU Jatim yang berangkat ke Jakarta adalah Arief Budiman SS. SIP., Nadjib Hamid S.Sos. M.Si., Agung Nurgoho SH MH., dan Andry Dewanto SH. Turut juga sekretaris KPU Jatim, Zainal Muhtadhien SH MM.
Secara terpisah, Sekretaris DPW Partai Matahari Bangsa (PMB) Jawa Timur, Syafrudin Budiman SIP, mengaku pihaknya bisa menerima hasil rekapitulasi suara oleh KPU Jatim yang sudah disahkan itu.
"Sebenarnya ada beberapa kasus yang merugikan kami, tapi kami dapat menerima dengan catatan agar penyelenggara pemilu untuk pilpres dan pemilu yang akan datang dapat berjalan lebih baik dari sekarang," katanya kepada ANTARA per telpon.
Menurut dia, catatan untuk KPU selaku penyelenggara pemilu adalah KPU sebaiknya memberi waktu agak panjang antara penetapan parpol peserta pemilu dengan waktu pemilu itu sendiri.
"PMB sendiri kalah bukan karena partai kami tidak diminati, tapi kami kalah secara teknis, karena waktu persiapan kami untuk mengenalkan diri ke masyarakat sangat mepet (waktunya cukup sempit/terbatas)," katanya.
Untuk pilpres dan pemilu mendatang, ia menyarankan KPU selaku penyelenggara pemilu memperbaiki daftar pemilih tetap (DPT). "Kalau pilpres terlalu mepet, pendaftaran sebaiknya cukup dengan KTP (kartu tanda penduduk)," katanya.
Sementara itu, DPD Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) Jatim menyatakan tetap menolak hasil rekapitulasi perolehan suara, meski nantinya akan ditetapkan oleh KPU Pusat.
"Kami tetap menolak, karena proses penghitungan dari mulai TPS, kelurahan, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi memang nggak cocok," kata Ketua Bappilu PPRN Jatim, Hidayat.
Sebagian parpol di Jatim menolak hasil rekapitulasi perolehan suara, di antaranya Partai Hanura, Partai Patriot, PPNUI, Partai Merdeka, PNI Marhaenisme, Partai Kedaulatan, PKPB, PPPI, Partai Buruh, Partai Republikan, PPD, PIS, PPDI, PKDI, PKNU, PKPI, PSI, PDP, Partai Pelopor, dan PPRN.
PD, PDIP, PKB
Hasil perolehan suara yang dihimpun ANTARA dari berbagai sumber mencatat Partai Demokrat (PD) unggul pada delapan dari 11 daerah pemilihan (dapil) se-Jawa Timur, sehingga "tiga besar" di Jatim adalah PD (3.409.171 suara), PDIP (2.631.797), dan PKB (1.926.549).
PD mengalami kekalahan pada tiga dapil yakni dapil 6 dan 8 yang dimenangkan PDIP, sedangkan dapil 9 dimenangkan Partai Golkar.
Namun data yang ada masih terasa janggal karena perolehan suara untuk PD pada dapil 6 dan 7 ada kesamaan, sehingga perlu cek ulang dengan data yang disahkan KPU Pusat, sedangkan rincian perolehan suara per dapil adalah:
Dapil 1: Partai Demokrat meraih 518.275 suara (30,67 persen), PDIP 277.625 suara (16,43), PKB 166.921 (9,88), Golkar 124.779 (7,38), PKS 113.042 (6,69), dan PAN 102.628 (6,07).
Dapil 2: Partai Demokrat 189.439 (15,39) PKB 204.470 (16.61), PDIP 188.396 (15.31), PPP 128.532 (10.44), dan Golkar 116.682 (9.48).
Dapil 3: Partai Demokrat 213.063 (16,15), PDIP 202.055 (15,32), PKB 153.493 (11,64), PPP 126.876 (9,62), dan Golkar 124.237 (9,42).
Dapil 4: Partai Demokrat 265.943 (19,25), PKB 248.110 (17,96), PDIP 218.551 (15,82), Golkar 98.220 (7,11), dan PKS 68.560 (4,96).
Dapil 5: Partai Demokrat 349.346 (24,14), PDIP 302.410 (20,90), PKB 150.148 (10,38), Golkar 147.844 (10,22), dan PKS 93.018 suara (6,43).
Dapil 6: PDIP 470.373 (25,94), Partai Demokrat 417.529 (23,02), PKB 176.234 (9,72), Golkar 175.020 (9,65), dan PAN 84.961 suara (4,68).
Dapil 7: Partai Demokrat 417.529 (23,02), PDIP 259.808 (15,24), Golkar 197.120 (11,57), PKB 110.830 (6,50), dan PKS 91.933 (5,39).
Dapil 8: PDIP 383.509 (20,58), Partai Demokrat 383.140 (20,58), Golkar 199.520 (10,71), PKB 187.837 (10,08), dan PAN 131.814 (7,07).
Dapil 9: Golkar 183.514 (17,66), Partai Demokrat 163.761 (15,76), PKB 131.929 (12,70), PDIP 102.499 (9,86), dan PAN 88.579 (8,52).
Dapil 10: Partai Demokrat 171.519 (16,49), PKB 163.106 (15,68), Golkar 130.397 (12,53), PDIP 126.571 (12,17), dan PAN 110.268 (10,60).
Dapil 11: Partai Demokrat 319.627 (18,37), PPP 236.035 (13,57), PKB 233.471 (13,42), PAN 132.565 (7,62), dan PKS 132.398 (7,61).
http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=9009433563802860221
Tidak ada komentar:
Posting Komentar