Rabu, 24 Desember 2008

Penjelasan Tentang Wacana " POROS TENGAH JILID II"



Penjelasan Tentang Wacana " POROS TENGAH JILID II"

Monday, 15 December 2008

Jakarta - Telah terjadi distorsi makna gagasan yang sebenarnya: yang saya maksudkan adalah perlunya KOALISI STRATEGIS (bukan Poros Tengah, tapi dapat dipakai sebagai salah satu istilah tapi dengan makna lain) diantara partai-partai Islam dan berbasis massa Islam dalam menghadapi persoalan-persoalan strategis kebangsaan (tidak hanya soal Pilpres),karena terkesan selama ini mereka berbeda satu sama lain padahal sama-sama mengaitkan diri dengan Islam. Sebagai akibatnya umat di lapis bawah bingung dan terpecah.

Hal ini tidak positif bagi citra politik Islam dan konsolidasi demokrasi Indonesia. Jadi gagasan koalisi strategis berjangka panjang sebagai pola hubungan antara partai-partai Islam dan berbasis massa Islam tanpa harus melebur eksistensi mereka. Masalah-masalah strategis tidak khusus tentang pilpres yang berjangka pendek, itu pun perlu disikapi bersama secara
strategis.

Koalisi strategis ini merupakan realisasi ukhuwah Islamiyah dan silaturrahmi dalam kehidupan politik. Itu adalah ajaran Islam dan mereka yang mendasarkan diri kepada Islam perlu mengamalkannya.

Koalisi strategis ini juga untuk memudahkan komunikasi bahkan komunikasi dengan lingkaran-lingkaran politik lain dalam rangka membangun Simpul Lingkaran Kebangsaan yang diperlukan Indonesia yang majemuk.


Koalisi Strategis ini justeru untuk memudahkan pencairan dikotomi politik nasionalis vs Islam, yang sudah tercipta sejak dulu dan masih ada dengan adanya partai-partai Islam dewasa ini. Kalau Poros Umat berhubungan dengan orang perorang, tapi Koalisi Strategis berhubungan dengan bentuk komunikasi antar partai.

Bisa dikaitkan dengan Pilpres untuk meningkatkan political leverage partai Islam, karena jalan sendiri-sendiri mereka hanya pelengkap penyerta kalau tidak penderita dari kekuatan politik lain.

Hanya partai yang tidak mau mengamalkan ajaran ukhuwah dan silaturrahim atau karena egoisme kepartaian yang akan menolak ajakan moral ini. (ds)

Sumber :http://www.m-dinsyamsuddin.com/index.php/Penjelasan_Tentang_Wacana_POROS_TENGAH_JILID_II_.html

Tidak ada komentar: