Selasa, 15 Desember 2009

Reses Dapil XI Madura : DPR RI Menerima Banyak Keluhan Bupati Sampang


Ruang Aspirasi Rakyat - Sumenep

Noer Tjahja Bupati Sampang, Madura menyampaikan banyak keluhan kepada MH. Said Abdullah Ketua Rombongan Reses Kaukus DPR RI Dapil XI Madura. Dirinya mengeluhkan perihal pembangunan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS), kurangnya sarana pelabuhan, pembangunan jembatan dan sarana publik lainnya.

“Kami memohon kepada DPR RI untuk disuarakan bahwa, BPWS jangan melakukan kegiatan apapun. Sebelum peraturan presiden tentang BPWS belum di revisi,” kata Noer Tjahja Bupati Sampang kepada DPR RI. Mantan pegawai perbankan ini menyampaikan permintaan itu saat pertemuan audensi anggota DPR RI dengan Pemerintah Kabupaten Sampang, Minggu 14 Des 09.

Sebelumnya Bupati yang diusung lewat PKB ini masih menilai positif thingking dengan keadaan yang ada. Ia menyatakan, karena waktu itu masih pilpres, puasa dan musim haji. Atas semua itu dirinya siap menunggi kabar bagaimana penerapan pembangunan paska jembatan suramadu kedepan. “Saya capek meminta investor masuk, namun karena aturan dan payung hukumnya belum jelas sehingga investor malas untuk masuk,” Keluhnya.

Pihaknya juga meminta tolong kepada DPR RI agar 4 Bupati di Madura dan 1 Walikota di Surabaya dimasukkan sebagai dewan pengarah. Menurutnya, kalau aturan BPWS diterapkan nantinya. Maka Bupati empat kepala daerah di Madura turun pangkat jadi kalebun (red-Kepala Desa). Mengingat ijin semuanya akan dikelola oleh BPWS.

Bupati juga mengeluhkan minimnya sarana pelabuhan. Belum ada pelabuhan yang cukup jos atau layak. Padahal secara geografis Sampang di tengah-tengah. Katanya, Sampang dekat dengan pantura dan dekat dengan minyak. Sudah ada 114 titik temuan minyak di Madura, 16 titik diantaranya sudah dieksplorasi dan diekspolitasi. Sisanya ada di pamekasan dan Sumenep.

“Kami punya obesesi dan ngotot memiliki pelabuhan besar di taddan beroperasi. karena suramadu sudah terbentang. Ini sangat mempengaruhi Jawa Timur dan menunjang perekomomian Nasional. Space terbentang luas dan starting poinnya ada di Sampang untuk maju kedepan,” jelas Noer Tjahja bahwa sudah ada tambahan bantuan pembangunan di taddan 15 Milliar dari dana stimulus, untuk menopang pembangunan.

Selain itu rombongan DPR RI menerima keluahan belum terlaksananya pembangunan jembatan Srepang (Sreseh-Pangarengan). Panjang jembatan 300 meter putus dan akan menghemat 3000 km. Selanjutnya pembangunan Stadion di Sampang yang cukup representatif. Kami juga minta dukungan DPR RI dan sudah memohon dukungan Menpora.

Said Abdullah anggota Fraksi PDI Perjuangan menjelaskan, kalau DPR RI memiliki sedikit kekuasaan dan akan dimaksimalkan sampai 2014. Ia siap menerima jika ada masukan dan usulan program. “Sudah kita siapkan sekretariat bersama dengan memberdayakan staf ahli. Dijamin kami perjuangkan sampai selesai. Silahkan kirimkan jika masukan dan usulan,” terangnya.

Sementara itu Said Abdullah menerima keluhan ini menjawab bahwa, memang ada stimulus trilliunan di pusat. “Kami delapan anggota DPR RI mempunyai anggaran 60 Milliar, yang akan kita berikan kepada madura. Nanti kita diatur saja untuk empat kabupaten di Madura,” jawabnya untuk dipergunakan pembangunan di Sampang.

Perihal BPWS, Said Abdullah mengutarakan bahwa, rombongan DPR RI akan bertemu Gubenur. Ia berjanji akan bersama rombongan, akan memperjuangkan di komisi DPR RI. Jangan sampai BPWS full otoritas. “Agar ini tidak menjadi ganjalan kita semua,” terangnya.

Sementara itu Muhammad Mahfudh anggota DPR RI mengatakan bahwa, Sampang adalah daerah industri garam. Pihaknya lewat Menteri Perindustrian akan membantu pengembangan industri sebanyak 2000 hektar. “Mohon program ini diterima oleh Pemerintah Sampang dan didukung agar berjalan maksimal,” ujar kader PPP Sampang ini. (*)

Tidak ada komentar: