Kamis, 02 September 2010

DPRD Desak Dinkes Razia Makanan Kadaluarsa


Bangkalan – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangkalan mendesak Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan razia makanan dan minuman menjelang lebaran. Dimana untuk mengantisipasi peredaran mamin yang kadaluarsa.

Wakil Ketua DPRD Bangkalan, H. Moh. Riski, Jumat (3/9), mengatakan, Dinkes harus segera melakukan razia terhadap pertokoan yang menjual mamin. Tepatnya hal itu dilakukan pada H-7 lebaran atau seminggu sebelum lebaran.

“Hal ini perlu dilakukan dan dikoordinasikan pelaksanaan razia tersebut dengan sejumlah instansi terkait, yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Yayasan Konsumen dan aparat keamanan,” katanya.

Rizki menjelaskan, sebagaimana tahun sebelumnya, razia harus digelar di beberapa titik kawasan Kabupaten Bangkalan yang menjadi tempat beredarnya mamin.Sebab di titik tersebut merupakan kawasan padat penduduk.

“Dengan adanya razia ini, nantinya konsumen tidak akan dirugikan dengan barang yang sudah kadaluarsa, sehingga konsumen tidak ragu membeli mamin menjelang lebaran,” ujar Rizki yang juga kader Partai Demokrat ini.

Sementara Kepala Dinkes Bangkalan Lily Setyawati Mukti, melalui Ainur Rasyid Sekretaris Dinkes, tidak menepis kalau masih belum melakukan razia. Pihaknya mengatakan, akan segara melakukan razia makanan dan minuman dalam waktu dekat menjelang lebaran.

Dinkes Bangkalan, akan mengambil sejumlah contoh mamin untuk dilakukan uji laboratorium. Dimana untuk menentukan apakah mamin yang beredar di Kabupaten Bangkalan layak dikonsumsi oleh masyarakat.

“Jika kami menemukan pelanggaran, maka kami akan memberikan surat peringatan dan teguran, baik kepada penjual maupun produsen mamin,” katanya.
Diharapkan, dengan razia ini bisa berdampak pada penjual atau pemilik toko, agar tidak menjual produk yang kadaluarsa. Sehingga para pemilik toko memiliki kelayakan produknya.

”Jika nanti ditemukan mamin kadaluarsa tersebut, maka akan kami sita. Bahkan, jika pelanggarannya berat, maka surat izin produk dan edarnya, bisa kami tarik kembali,” ujar Ainur.(rud)

Tidak ada komentar: