Selasa, 07 September 2010
DPRD Jatim : Arus Mudik Bangkalan-Sumenep Rawan Kecelakaan
Bangkalan - Arus mudik yang melewati jalan raya Bangkalan sampai Sumenep sangat berpotensi rawan kecelakaan. Mengingat masih banyak jalan berlobang, jalan bergelombang, jalan sempit dan minimnya rambu-rambu lalu lintas.
Hal ini disampaikan RB. Zainal Arifin, SH, M.Hum, anggota DPRD Jawa Timur Dapil XI Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep), Selasa, (7/9).
Menurutnya, dengan tingginya potensi kecelakaan di jalan raya menjelang lebaran H-3 dan H+7. Pemerintah Propinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten di Madura harus terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengantisipasinya.
"Selama ini angka kecelakaan dan tabrakan cukup tinggi di Madura. Dimana banyak menyebabkan orang dirawat di Rumah Sakit dan bahkan ada yang sampai meninggal dunia dengan sia-sia," ujar Nanang bisa dipanggil koleganya.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Timur ini juga mengatakan, Pihak kepolisian maupun Dinas Perhubungan diharapkan sigap dalam penanganan kecelakaan. Mengingat arus lalu lintas di Madura rawan kecelakaan yang bisa menimbulkan korban jiwa.
"Kemarin saja waktu saya melewati jalan raya Madura-Sumenep, melihat dua tabrakan dengan lokasi yang berbeda. Penyebabnya jalan bergelombang dan sempit," pungkas Nanang yang juga anggota Komisi E DPRD Jawa Timur ini.
Pria kelahiran Sumenep ini menjelaskan bahwa, jalur Bangkalan-Sumenep sangat rawan kemacetan. Baik di titik Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Titik kemacetan untuk Bangkalan diantaranya, di Galis, Tanah Merah dan Blega. Sedangkan untuk Sampang berada di Torjun dan Camplong.
"Selanjutnya untuk Pamekasan, titik rawan tersebut berada di Tlanakan dan Pademawu, dan untuk Sumenep berada di titik Pragaan, Bluto dan Saronggi," terang Nanang.
Sementara itu ia menambahkan bahwa, Komisi E DPRD Jawa Timur sudah berkoordinasi dengan konterpat yang ada. Baik di Dinas Kesehatan dan Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur.
"Komisi E sudah mendesak Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur untuk membuka pintu seluas-luasnya selama arus mudik lebaran. Diharapkan puskesmas di kecamatan bisa buka 24 jam sejak H-3 sampai H-7, agar mudah tertangani apabila terjadi kecelakaan," terang pengacara non-aktif ini.
Sedangkan untuk Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Timur, Komisi E DPRD Jawa Timur mendesak agar memberdayakan UPT-UPT Balai Latihan Kerja (BLK) pada masa lebaran. Dimana, para siswa BLT tersebut membuka bengkel gratis atau murah bagi pemudik yang akan pulang.
"Para tenaga terampil tersebut, bisa membantu pengemudi yang hendak men-service kendaraannya. Agar ketika berada di jalan raya kendaraan mereka bisa layak jalan dan diharapkan safety riding," papar pria lulusan Sarjana Hukum Unibraw Malang ini.(rud)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar