Jakarta - Pernyataan Din Syamsuddin bahwa parpol Islam membubarkan diri saja, dinilai sebagai upaya Ketua Umum PP Muhammadiyah itu untuk memancing reaksi para elit parpol Islam. Dengan begitu, ia bisa meningkatkan posisi tawarnya sebagai capres dalam Pemilu 2009.
Hal itu dikemukakan pengamat politik Universitas Airlangga, Surabaya, Airlangga Pribadi. "Hikmahnya, diharapkan terjadi dialog antara Pak Din dan parpol Islam. Jadi ini hanya upaya pak Din untuk menaikkan bargaining positioning," jelas Airlangga kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu ((18/1).
Menurut dia, parpol-parpol Islam tak perlu membuabarkan diri hanya karena alasan tak mau berkoalisi dalam satu kekuatan. Sebab, kata dia, apa yang terjadi saat ini hanyalah ketidaksepahaman antara Islam dan nasionalis.
"Yang terjadi saat ini adalah proses interaksi saling pehamaman dari Islam dan nasionalis. Artinya ada kesadaran dari Islam dengan nasionalis. Yang penting adalah dialog satu sama lain," katanya.
Airlangga melihat interaksi antara parpol Islam dan nasionalis saat ini sudah pada tahap yang menggembirakan. Sebab, keduanya sudah tidak lagi berbicara Islam dan nasionalis, tapi hal yang lebih konkret.
"Yakni bagaimana menciptakan hukum yang berkeadilan dan bagaimana membebaskan negara dari kemiskinan," ujarnya. [jib/nuz]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar