Jumat, 09 Januari 2009

Iklan Bukan Tumpuan Pendongkrak Popularitas


Jakarta: Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Arbi Sanit, mengatakan iklan politik tidak bisa dijadikan satu-satunya pendongkrak popularitas. "Kalau hanya iklan saja sia-sia," katanya di gedung Dewan Perwakilan Daerah, Jakarta, beberapa wakt lalu.

Dia menambahkan iklan di media untuk melengkapi pembangunan pencitraan dan pembangunan kepemimpinan. "Hanya sebagai pelengkap," ucapnya. Menurut Arbi, iklan bisa efektif jika partai atau tokoh yang beriklan itu memiliki modal atau pendukung di lapangan.

"Harus punya akar," katanya. Dia mencontohkan kegagalan iklan dari Rizal Malarangeng yang akhirnya mengundurkan diri dari bursa calon presiden. Begitu juga iklan Partai Keadilan Sejahtera yang belum tentu efektif dengan kontroversialnya.

Jika tanpa dukungan rakyat, kata dia, bisa disebut main kotor. "Politik menjadi bisnis saja, seharusnya politik dibangun dari bawah," ucap dia lagi. Ketidakefektifan iklan, menurutnya, lantaran tak semua publik menonton televisi.

sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2008/11/21/brk,20081121-147316,id.html

Tidak ada komentar: