Jakarta - Mendapat kecaman habis-habisan karena lembaga survei bisa dibayar, 21 lembaga polling pun bersatu. Mereka bersatu demi menjaga kredibilitas lembaga survei yang sempat tercemar.
Wadah yang menampung 21 lembara survei tersebut diberi nama Perhimpunan Suvei Opini Publik Indonesia. Beberapa lembaga survei yang tergabung di dalamnya di antaranya ARI, Indobarometer, IRDI, ISP, LSN, Litbang Media Group, PPIM Jakarta, Pusdeham, Puskapol UI, Puskaptis, TII, CIRUS Surveyors Group, Charta Politika, Indek Indonesia, dan PRIDE. Perhimpunan ini terbentuk dari Munas yang diselenggarakan pada 24-25 Januari 2009.
"Terbentuknya Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia Komit bertujuan untuk menjaga dan menjamin kredibilitas hasil survei opini publik," kata ketua terpilih PSOPI Andrinof Chaniago, Jakarta, Minggu (25/1)Andrinof menjelaskan, di dalam PSOPI terdapat Majelis Etis yang bertugas untuk menjaga kredibiltas lembaga survei dan melindungi koreponden terhadap hasil survei yang tidak bisa dipertangung jawabkan.
Majelis etis terdiri 5 oranng yang dianggap kompeten, yang terdiri dari dua unsur. 2 Orang dari lembaga survei yaitu Saiful Mujani dari LSI dan M Husen konsultan UNDP. Dan 3 orang dari akademisi yaitu Hari Wijayanto dari IPB, Hamdi Muluk dari psikologi UI, dan Dedy Nurhidayat dari komunikasi UI.
"Dari kelimanya, hanya saudara Dedy Nurhidayat yang belum bisa dihubungi," imbuhnya. [dip/ana]
inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar