Tel Aviv - Setelah gagal dalam perang di Jalur Gaza, Menteri Pertahanan Israel berubah jadi pengecut. Dia bahkan tak berani berhadapan dengan mahasiswa di Tel Aviv.
Menhan Ehud Barak, Senin (19/1), harusnya mengunjungi sebuah Fakultas Hukum Universitas Tel Aviv. Tapi, dia kemudian membatalkannya setelah mahasiswa membuat grafiti di dinding kampus dan menyebut dirinya sebagai pembunuh.
Harian Yediot Ahronot melaporkan, insiden itu muncul setelah Israel melancarkan serangan brutal ke Jalur Gaza. Selama 22 hari, serangan itu membunuh sedikitnya 1.300 orang, sebagian di antaranya wanita dan anak-anak.
Grafiti itu sendiri digambar para mahasiswa di pintu masuk Fakultas Hukum. Tulisan tersebut mengecam Barak sebagai penjahat kemanusiaan.
Tel Aviv dikecam dunia internasional atas serangan brutal di Jalur Gaza itu. Di dalam negeri, serangan itu juga mendapat cibiran karena serdadu Israel gagal mewujudkan impian utamanya. [I4]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar