Jumat, 27 Februari 2009
Caleg Muda Bantah Cari Pekerjaan
26 February 2009
http://www.surabayapagi.com/redesign/index.php?p=detilberita&id=28930
SURABAYA – Sejumlah calon legislatif dari kaum muda menolak anggapan yang menyatakan 61 persen para caleg yang maju dalam Pemilu 2009 adalah para pengangguran dan berniat menjadi dewan untuk mendapatkan pekerjaan.
Walaupun mereka mengakui bahwa caleg muda ini ada yang masih aktif kuliah dan baru saja lulus dari kuliahnya.
”Itu penelitian yang subyektif dan tidak berdasarkan kondisi obyektif. Sebagai caleg muda, kita ini kerja intelektual dan yang pasti bisa menghasilkan uang,” ujar Syafrudin Budiman, Sekretaris Pimpinan Wilayah PMB Jatim saat ditemui Surabaya Pagi kemarin.
Budi panggilan akrabnya mengatakan bahwa pola pikir semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari pemikiran di jaman orde baru dulu. Dimana kalangan muda yang mempunyai latar belakang berorganisasi serta masih memegang idealisme dinilai sebagai orang-orang yang melawan pemerintahan.
Hal inilah yang kembali digunakan agar para rakyat tidak memilih caleg-caleg muda yang mempunyai potensi. ”Itu bahasa orde baru yang formalitas tidak menginginkan anak-anak muda masih mempunyai skill serta memegang nilai-nilai kerakyatan,” pungkasnya
Caleg muda Partai Matahari Bangsa yang berangkat dari Dapil 8 DPRD Jatim mengakuinya, di PMB 90 persen calon anggota dewan Jatim dari kalangan kaum muda yang baru saja menyelesaikan akademiknya di kampus. Namun, perlu diketahui bahwa mereka ini mempunyai skill pengalaman berorganisasi serta mengorganisir rakyat. ”Dengan skill pengalaman organisasi kita bisa mengorganisir para konstituen untuk selanjutnya memperjuangkan hak-hak rakyat,” ujarnya
Hal yang sama juga diungkapkan oleh caleg muda PDI Perjuangan Dapil 10 DPRD Jatim Abdi Edison, SE. Menurutnya, tidak semua yang mencalonkan pada pimilihan anggota legislatif (pileg) tidak mempunyai pekerjaan. ”Tidak semuanya caleg muda pengangguran,” ujarnya
Ia menambahkan, kebanyakan caleg muda yang tidak menpunyai pekerjaan berasal dari partai-partai kecil yang baru ikut dalam pemilu 2009. Sedangkan untuk partai besar seperti PDI Perjuangan, mereka yang menjadi caleg adalah melalui pengkaderan yang panjang. Meskipun para calegnya masih muda. Tapi karena berpotensi mendulang suara, mereka bisa menjadi caleg. “Kalau di PDI Perjuangan harus melalui proses pengkaderan terlebih dulu,” tandasnya
Edison yang bekerja sebagai konsultan manajer Surabaya menegaskan keikutsertaannya mencalonkan diri pada pileg 2009 adalah tugas dari partai serta mengemban amanah dari rakyat. Tidak mencari pekerjaan. ”Jangan melihat sosok social caleg kaya atau miskin, Sebab, hak setiap warga negara untuk maju sebagai wakil rakyat,” ujarnya. (din)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar