Selasa, 03 Februari 2009
Jembatan Putus, Ribuan KK di Nganjuk Terisolir
Minggu, 01/02/2009
NGANJUK – Jembatan Sungai Widas di Desa Depok, Kecamatan Gondang yang menghubungkan wilayah Kecamatan Sukomoro dengan Gondang Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur terputus, akibat tidak kuat menahan derasnya arus air Sungai Widas, Minggu (1/2).
Diduga tingginya curah hujan yang turun beberapa hari di wilayah Nganjuk, membuat debet Sungai Widas terus naik dan arus air sungai semakin deras. Tekanan air tersebut mengakibatkan empat penyangga jembatan berukuran lebar 4 meter dan panjang 10 meter tersebut ambrol.
"Sebelum putus, sebenarnya jembatan sempat melengkung, karena dua tiang penyangga jembatan sudah ambrol," kata Solihin, warga Sukomoro saat memberikan kesaksiannya, Minggu (1/2).
Akibat putusnya jembatan tersebut, ribuan kepala keluarga (KK) yang berdomisili di wilayah Kecamatan Gondang dan Sukomoro terisolir. Karena jembatan itu merupakan satu-satunya jembatan yang menghubungkan antara wilayah Kecamatan Sukomoro dan wilayah Kecamatan Gondang.
Di lapangan, ditemukan puluhan warga yang akan menyeberangi Jembatan Sukomoro-Gondang harus kecele. Mereka yang datang dari dua arah akhirnya harus balik kucing mencari jalan alternatif yang relatif jauh. Selain itu, putusnya jembatan tersebut menjadi tontonan warga sekitar, sejak Minggu pagi.
Untuk berputar, warga harus melintasi jalur Kecamatan Gondang, Ngangkatan, Kerket dan masuk wilayah Kota Nganjuk baru menuju wilayah Sukomoro. Demikian sebaliknya, mereka yang datang dari arah Sukomoro harus memutar ke wilayah Kota Nganjuk, menuju wilayah Kerket, Ngangkatan, serta baru masuk wilayah Kecamatan Gondang.
Sebenarnya dari letak geografis kedua wilayah kecamatan tersebut, sebenarnya berdekatan hanya sekitar 1,5 km. Pembangunan Jembatan Sukomoro-Gondang memang dimaksudkan untuk membuka akses kedua wilayah yang dipisahkan Sungai Widas di Desa Depok. Kini, warga harus berputar untuk sampai ke Sukomoro dan menempuh jarak kurang lebih sekitar 15 km.
Hingga berita ini ditayangkan ke kabarpemilu.com, masih ditemui puluhan pengendara yang kecele. Sementara jembatan putus tersebut masih terlihat patah di penyangga tengah Sungai Widas. Aliran air Sungai Widas juga masih tetap tinggi, meskipun curah hujan sudah mulai reda.
Sejumlah tokoh masyarakat setempat yang berhasil ditemui, mengungkapkan, anggota masyarakat sekarang kebingungan karena satu-satunya akses jembatan penghubung terdekat sudah tidak ada,
"Sekarang harus melewati jalan mana lagi kalau jembatan ke Sukomoro sudah terputus begini? Padahal saya harus menjual hasil sawah ke Pasar Sukomoro setiap hari," keluh Windarti, seorang berdagang di Pasar Sukomoro.
Baik Solihin maupun Windarti, berharap adanya tindakan perbaikan Jembatan Sukomoro-Gondang secepatnya dari Pemkab Nganjuk, agar aktivitas warga tidak terganggu.
Mardiyanto-kabarpemilu.com/kp011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar