Politik
04/02/2009
Jakarta - Ada dua sisi mata uang gelar Doktor Honoris Causa bidang teknologi informasi yang akan diperoleh Presiden SBY dari ITB. Citra SBY bisa terdongkrak jelang pilpres, tapi di sisi lain, bisa jadi pelecehan akademik.
"Pemberian gelar tersebut diharapkan dapat mengangkat citra SBY pada saat pilpres. Tapi itu juga bisa menjadi suatu pelecehan akademik," kata pengamat politik UI Abdul Gafur Sangadji kepada INILAH.COM di Jakarta, Rabu (4/2).
Seharusnya, lanjut dia, ada kode etik pemberian penghargaan Doktor HC berdasarkan prestasi kemanusiaan yang dilakukan si penerima. Sedangkan rencana pemberian Doktor HC kepada SBY dinilai sangat tidak jelas, sehingga sarat nuansa politik.
"Mendapat gelar itu harus dengan usaha yang susah, kalau tidak, itu melanggar kode etik dari akademik itu sendiri. Kelakuan seperti itu sangat tidak patut dicontoh, karena bisa menjatuhkan kredibilitas universitas yang memberikan gelar tersebut," ujar Abdul.
Senat Akademik ITB melalui voting dalam rapat pada 16 Januari menetapkan akan memberikan gelar Doktor Honoris Causa kepada Presiden SBY dalam bidang Teknologi Informasi (TI). Gelar kehormatan itu akan diberikan pada 2 Maret, berbarengan dengan Dies Natalis 50 tahun ITB. [sss]
inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar