Pemilu 2009
11/02/2009
Jakarta - Pengamat politik Fadjroel Rahman menilai tindakan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat SBY mengklarifikasi pernyataan wakil ketua umumnya, Ahmad Mubarok, meniru cara dan langkah politik (alm) Soeharto saat menjadi ketua dewan pembina Golkar.
"Guru besar SBY adalah Soeharto. Demokrat diberlakukan seperti Golkar dahulu," kata capres independen Fadjroel Rahman, kepada INILAH.COM, Jakarta, Rabu (11/2).
Seharusnya, ujar Fadjroel, yang melakukan klarifikasi dan memberikan teguran adalah Ketua Umum Demokrat PD Hadi Utomo. Kapasitas Dewan Pembina hanya memberikan pertimbangan kepada partai.
"Dulu saja caleg Golkar harus ada persetujuan Pak Harto. Kalau Pak Harto bilang coret, artinya harus diganti," paparnya.
Dalam sebuah organisasi, lanjut Fadjroel, seluruh jabatan partai harus menjalan fungsi dan wewenangnya masing-masing. Hal ini menunjukkan wewenang Ketua Umum PD diinjak-injak. "Kalau saya jadi Pak Hadi, saya pasti pilih keluar. Demokrat adalah Neo Golkar," imbuhnya. (bar/nuz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar